Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
MUNGKIN karena tak terlihat kasat mata, keberadaan covid-19 dianggap tidak ada oleh sebagian orang. Bahkan banyaknya bukti orang yang terpapar virus korona hingga menemui ajal belum juga membuka hatinya.
Di media sosial, sikap apatis dan ketidakpercayaan akan adanya pandemi covid-19 yang membahayakan nyawa masyarakat disinyalir semakin banyak. Masa 8 bulan pemberakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara psikologis mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Namun apapun alasannya, masyarakat tidak seharusnya melihat dampak dan masalah covid-19 dengan sebelah mata.
Sebut saja, Rahmi, 20, remaja putri asal Kota Tangerang Selatan yang akhirnya membuktikan bahwa virus korona yang mematikan dan telah mewabah di Indonesia itu benar-benar nyata. Ia pada pertengahan November 2020 dinyatakan positif terjangkit covid-19 setelah melakukan tes swab.
"Terus terang sempat saya tidak percaya bahwa covid-19 nyata. Kemarin aku sehat-sehat saja, tapi kok aku dinyatakan positif. Nah habis itu aku menyadari covid-19 itu ada," ungkap Rahmi di Rumah Lawan COVID-19 Tangsel, Kamis (26/11).
Rahmi baru mengetahui bahwa dirinya tertular saat melihat hasil tes usap (swab test). Hingga disadari, sebelumnya ia pernah bertemu atau kontak langsung dengan rekannya yang juga ternyata dinyatakan positif covid-19.
"Saya ingat waktu itu makan bersama. Teman saya merasakan demam duluan, cuma enggak langsung berfikir itu gejala covid-19, tetapi demam biasa. Akhirnya saat semalamnya lagi aku ngerasain demam, dan langsung swab hasilnya positif," ujar Rahmi.
Atas pengalamannya itu, Rahmi berpesan kepada masyarakat untuk mengambil pelajaran dari kisahnya tersebut. Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh menjalani protokol kesehatan, terutama melakukan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak)
Meski terlihat sepele kebiasaan ini, menurut Rahmi, perlu konsistensi dan lebih ditekankan lagi kepada masyarakat. "Kemarin aku seperti sehat-sehat saja dan abai 3M. Gara-gara itu mudah terpapar. Yang penting sekarang kita tetap menjaga kesehatan, tetap kenakan masker," pungkasnya
Sikap seperti Rahmi, juga dilakukan oleh publik figur. Seperti yang sempat viral di media sosial. Musisi dan artis seperti Jerix dan Anji, misal, yang dengan keras mengatakan covid-19 adalah konspirasi elite global.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya juga mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan, bahwa masih ada warga yang meyakini dirinya tidak akan tertular covid-19. Sebanyak 17% atau sekitar 17 dari 100 orang meyakini dirinya tidak akan tertular covid-19.
Jika 17% tersebut dari 270 juta penduduk Indonesia, maka hampir 50 juta orang meyakini dirinya tidak akan tertular covid-19. Jumlah yang tidak sedikit.
Terhadap cerita-cerita di masyarakat yang menyepelekan pandemi covid-19 ini, anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan menyesalkannya karena akan berpengaruh luas ke masyarakat dan menyebabkan antipasi terhadap berbagai upaya pemerintah atau pihak-pihak yang peduli memutus rantai penyebaran covid-19.
Dia menambahkan bahwa bukti ilmiah menuju ada kerumunan pasti ada ledakan kasus covid-19, namun hal itu tidak kemudian membuat mayarakat bisa merasakan bahwa tengah berada di titik krisis.
Sementara itu, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Imran Agus Nurali mengatakan yang paling mendasar kegiatan selama pandemi tentunya harus mendisiplinkan diri terkait dengan protokol kesehatan.
"Prinsipnya adalah melindungiku dan melindungi anda, dua sisi karena masih ada salah persepsi di beberapa kalangan termasuk anak muda kita," ujarnya.
Dari banyak cerita yang ada di masyarakat, Imran mengaku kaget bahwa masih banyak anak muda yang mengaku 'tidak takut' dengan covid-19 sehingga saat beraktivitas tanpa menggunakan masker, dan menerapkan protokol kesehatan lainnya.(RO/OL-10)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
KETUA Satgas covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Erlina Burhan, menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi ke-4 atau booster ke-2.
Achmad menyebut bahwa pemberian uang jasa pelayanan medis Covid-19 tidak berpedoman pada aturan yang berlaku
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Kasus covid-19 di Indonesia bertambah 565 pada Minggu, 9 April 2023. Total kasus konfirmasi positif di Indonesia mencapai 6.751.168 orang.
Coba ingat-ingat lagi wajah orang terdekat kita yang telah tiada. Begitu pula deretan angka yang hingga kini masih terpampang di laman situs covid19.go.id. Mereka bukan statistik belaka.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Agar kenaikan kasus covid-19 di beberapa negara tidak merambat ke Indonesia maka pengawasan di pintu masuk negara juga perlu diperketat
Pada November tahun ini diharapkan ada 5 juta dosis vaksin dalam negeri yang bisa dipakai masyarakat dan pada Desember juga diproduksi 5 juta dosis.
Aplikasi PeduliLindungi dikembangkan untuk memutus mata rantai penularan covid-19, yang tersedia untuk gawai dengan sistem operasi Android dan iOS, serta versi website.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved