Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Peran Internet dalam Perekonomian di Luwuk Banggai

Mediaindonesia.com
27/11/2020 08:00
Peran Internet dalam Perekonomian di Luwuk Banggai
Petani asal daerah Lenyek Kota Luwuk, Banggai,Ali Muchsin menggunakan internet untuk memaksimalkan penjualan buah dari hasil taninya.n(Foto/Yerimia Leo)

TIM Ekspedisi Bakti untuk Negeri wilayah Sulawesi telah mencapai Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, kurang lebih 400 kilometer dari Kota Poso. Di sini, tim melihat bagaimana pemanfaatan internet di kota yang dikelilingi pantai dan perbukitan ini.

Perhentian pertama ialah Desa Lenyek yang merupakan penghasil buah dan sayuran untuk Kota Luwuk. Menurut salah satu peta­ni buah di Luwuk, Ali Muchsin, kehadiran internet di sini membantu meningkatkan penjualan hasil tani.

“Dengan adanya internet, kita bisa secara luas untuk memasarkan hasil pa­nen. Kadang cuma kita upload saja itu sudah banyak yang pesan. Jadi tinggal ngirim-ngirim begitu saja,” katanya.

Ali mengatakan pemesanan bisa disampaikan melalui aplikasi peecakapan Whatsapp. Adapun pemasaran hasil panennya telah menembus luar Lubuk Banggai seperti Makassar, Kendari, Palu, Manado, dan Gorontalo.Warga Kota Luwuk Kabupaten Banggai sendiri sudah memanfaatkan internet sebagai penunjang kehidupan keseharian mereka dalam berbagai hal.

Bahkan, generasi muda di Lubuk Banggai ini membuat aplikasi layanan antar untuk membantu masyarakat layaknya di kota-kota besar di Indonesia.

Dengan melihat potensi daerah yang begitu besar dan jaringan internet yang memadai, Saepul Usman misalnya, bersama rekan-rekannya mengembangkan aplikasi layanan jasa antar online bernama Draiv. Saepul menyebut Draiv ini sangat membantu masyarakat di Lubuk ­Banggai.

Saat ini, Draiv tersedia di 4 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah dan memiliki jumlah pengemudi 360 untuk motor dan 70 untuk mobil. Selain itu, Draiv juga menyediakan armada bentor khusus untuk wilayah Gorontalo.

Jaringan internet juga berperan dalam sektor pasar tradisional khususnya, Pasar Tani yang merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di Kabupaten Luwuk Banggai. Pasar ini berbeda dari pasar-pasar tradisional yang ada di daerah lainnya karena sudah berbasis da­ring.

Dalam masa pandemi covid-19, kehadiran pasar ini dimaksudkan untuk mengurai kepadatan di pasar tradisional yang lama. Adapun pedagang di sini merupakan para petani yang langsung membawa hasil kebun mereka untuk dijual kepada konsumen.

“Untuk bisa menggerakkan ini, kami membuat aplikasi melalui fanpage. Kemudian kami juga mempublish atau posting ke grup pemda dan grup-grup yang lain agar masyarakat itu cepat mengetahui atau langsung bisa melihat dan berbelanja secara online di sini,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Luwuk Banggai, Hasanudin Idris, salah satu inisiator berdirinya pasar ini.

Menurutnya, pemanfaatan internet di Kabupaten Banggai sangat dibutuhkan oleh masyarakat apalagi di masa pandemi covid-19 ini.

“Ada beberapa di daerah-daerah ruang terbuka hijau di Kabupaten Banggai khususnya di Kota Luwuk itu memberikan layanan wifi gratis. Dengan begitu masyarakat bisa memanfaatkan secara maksimal,” jelasnya.

Hasanudin mengatakan di Kabupaten Banggai memang belum semua terjangkau oleh jaringan internet. Bahkan, beberapa di wilayah bagian selatan masih ada blankspot.

“Inovasi dari Dinas Kominfo untuk membangun daerah-daerah blankspot itu adalah dengan membangun repeater agar nantinya jadi cikal bakal, apakah dari Bakti atau dari provider-provider, untuk bisa membangun BTS di situ,” ungkapnya. (Ifa/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya