Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ananda Sukarlan Gelar Kesatria

Usman Kansong
19/11/2020 05:25
Ananda Sukarlan Gelar Kesatria
Ananda Sukarlan, pianis dan komponis terkemuka Indonesia(MI/Permana)

ANANDA Sukarlan, 52, pianis dan komponis terkemuka Indonesia, menerima gelar kesatria dari Italia. Gelar kesatriaan itu bernama Cavaliere Ordine della Stellah d’Italia atau Knight of the Order of the Star of Italia.

Ananda menerima penghargaan itu dari Duta Besar Italia untuk Indonesia Benedetto Latteri di kediaman resmi duta besar di Jakarta, Selasa (17/11). Presiden Italia Sergio Mattarella sedianya meyerahkan penghargaan tersebut di Italia pada Hari Kemerdekaan Italia Juni lalu. Akan tetapi, karena pandemi covid-19, para dubes menyerahkannya kepada para penerima di negara masing-masing.

Ananda Sukarlan mendapat gelar kesatriaan itu atas perannya memperkenalkan musik Italia dan budaya Indonesia ke berbagai belahan dunia. “Saya telah banyak memperkenalkan musik Italia ke berbagai belahan dunia, bekerja sama dengan musikus Italia. Banyak musisi Italia yang mempermainkan karya saya. Saya juga memperkenalkan budaya Indonesia ke Italia,” tutur Ananda saat memberi sambutan seusai menerima gelar tersebut.

Pada 2006, misalnya, Ananda memainkan Simfoni Nusantara bersama komponis Davie del Puerti dan Orkes Simfoni Madrid di Biennale di Venesia. Ia memberi kuliah di Accademia di Santa Cecilia di Roma, salah satu institusi musik tertua di dunia. Ia juga memberi kuliah di kota-kota lain di Italia seperti Napoli, Palermo, Milan.

Bahkan, Pavarotti Foundation memesan karya baru Ananda, I Wish Pavarotti had Known Marzuki, yang mengawinkan musik Ismail Marzuki dengan aria dari Operao Turandot karya Puccini. Aria ialah musik suara disusun untuk menghasilkan efek indah dalam musik drama seperti opera. “Karya ini akan saya mainkan lagi di konser saya di situs Kerajaan Sriwijaya di Muaro Jambi, 22 Desember nanti,” ujar Ananda.

Dubes Italia Benedetto Latteri menjelaskan yang memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar kehormatan ini ialah warga sipil dari negara mana pun yang telah berjasa meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara Italia dan negara warga tersebut. Penerima gelar kehormatan itu bisa mereka yang melakukan kegiatan sukarela, filantropis, partisipasi dalam kehidupan komunitas Italia di luar negeri, penelitian ilmiah dan teknologi, pemajuan di bidang ekonomi, finansial dan perusahaan komersial, kuliner, pembukaan lapangan kerja, kebudayaan dan sebagainya. “Sekitar 80 - 100 orang setiap tahun menerima anugerah ini, dan tahun ini akhirnya seorang warganegara Indonesia menerimanya,” ungkap Dubes Latteri.


Kelas dunia

Ananda lulus SMA dan melanjutkan pendidikannya dengan menerima tawaran beasiswa Piano Petrof dari University of Hadford, Connecticut, Amerika Serikat. Ia meneruskan belajar bermain piano di Koninklijk Conservatorium Den Hag dan lulus dengan predikat summa cum laude pada tahun 1993 dengan bimbingan Naum Grubert.

Nama Ananda dikenal di kalangan musik klasik dunia. Ia menerima puluhan penghargaan dari kariernya sebagai seorang pianis. Ia meraih juara pertama dalam Concours International d’Orleans di Orleans, kompetisi piano internasional di Prancis pada 1993.

Tahun 2000, Ananda diundang Ratu Sofia dari Spanyol untuk mengisi konser di Madrid. Ananda Sukarlan berhasil menjadi satu-satunya orang Indonesia yang masuk ke buku The 2000 Outstanding Musicians of the 20th Century. Buku tersebut memuat kisah 2.000 orang yang dianggap berdedikasi pada musik. Ananda mendirikan Yayasan Musik Sastra Indonesia, serta bekerja sama dengan Fundacion Musica Abierta di Spanyol untuk memberikan pelatihan musik klasik untuk anak-anak secara cuma-cuma. (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya