Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

HUT Ke-20, Metro TV Menerangi Pesantren dengan Limar

Dede Susianti
17/11/2020 20:00
HUT Ke-20, Metro TV Menerangi Pesantren dengan Limar
.(MI/Dede Susianti)

PADA 25 November mendatang, Metro TV sebagai salah satu dari bagian Media Group berusia 20 tahun. Dalam rangka menyambut hari jadinya itu, sejumlah program CSR (corporate social responsibility) dan kegiatan digelar.

Metro TV memulainya dengan program penerangan berupa lampu limar (listrik mandiri rakyat). Sasarannya yaitu pesantren-pesantren di Bogor, Cianjur, dan Bandung.

Titik pertama ialah Pondok Pesantren Assa’adah, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh M Mirdal Akib Chief Executive Officer Media Group (Metro TV, Media Indonesia, Lampung Post, Medcom.id), Selasa (17/11). Ia didampingi Direktur Utama Metro TV Don Bosco Selamun menyerahkan bantuan itu kepada Yudin Taqyudin, Pimpinan Pondok Pesantren Assa’adah.

Untuk diketahui, Limar merupakan lampu LED yang menggunakan power accu mobil dan memiliki daya 1 watt. Terangnya sama dengan lampu berdaya 10 watt.

Limar yang diproduksi oleh para santri di Pondok Pesantren Darul Hidayah Bandung itu juga menggunakan teknologi solar panel. Dengan demikian, lampu dapat diisi ulang, tanpa harus menggunakan listrik.

CEO Media Group M Mirdal Akib mengatakan, walau di tengah pandemi, pondok pesantren tetap menjalankan kegiatan seperti biasa. "Kami rasa penerangan yang memadai sangat dibutuhkan oleh para santri, baik untuk belajar maupun beraktivitas. Selain itu, pemberian lampu limar dapat meringankan biaya listrik bulanan sehingga dana nya dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain," ungkap Mirdal.

Mirdal menjelaskan, CSR lampu Limar menjadi solusi memaksimalkan akses listrik masyarakat, khususnya penghuni pondok pesantren untuk mereka belajar. "Limar sangat hemat dengan jangka waktu pemakaian 10 tahun dan sangat membantu dunia pendidikan khususnya santri pesantren. Ini juga sekaligus untuk menyukseskan program pemerintah agar ada transmisi dari energi fosil ke energi terbarukan," ungkapnya.

CSR Limar memang sengaja dilakukan pihaknya, karena pemerataan energi listrik belum semua masyarakat dapat menikmati. Apalagi pesantren masih banyak yang belum maksimal mendapatkan akses listrik.

Yudin Taqyudin mengimbuhkan kondisi di ponpesnya memang sangat terbatas, termasuk terkait dengan penyediaan fasilitas penerangan. "Kami memiliki fasilitas listrik tentu sangat terbatas, karena kami tidak membebankan biaya kepada anak-anak."

Karena itu, pihaknya berterima kasih dengan kehadiran program yang diinisiasi oleh Metro TV. Dengan kehadiran Limar, pihaknya tidak perlu memikirkan untuk membayar listrik.

Terapkan protokol kesehatan

Dalam perayaan ulang tahun kali ini tampak sangat berbeda. Kalau biasanya dilakukan dengan besar-besaran dan mengundang banyak orang ke kantor Metro TV, di masa pandemi covid-19 sebaliknya yang terjadi.

Jajaran dari Metro TV yang mendatangi pesantren-pesantren dengan memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan. Ini seperti saat penyerahan Limar di Ponpes Assa'adah, Selasa (17/11) siang. Untuk menghindari kerumunan, orang yang hadir sangat dibatasi.

Dari Metro TV dan Media Group yang hadir hanya tiga pimpinan dan beberapa staf dan tim peliput saja. Pada pihak pesantren, hanya sekitar 20 orang dari jumlah keseluruhan santri (yang menginap di asrama atau tidak) sebanyak 120 orang.

Penerapan 3 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dilakukan secara ketat. Penataan kursi dengan kursi lain berjarak sekitar 1 meter.

"Salah satu acara yang selalu ada di setiap ulang tahun Metro TV yaitu CSR. Biasanya setiap ulang tahun, Bang Surya Paloh mengundang sejumlah santri dari beberapa pesantren. Kemudian anak-anak yatim datang ke kantor, melihat kantor, lalu melakukan makan bersama," ungkap Direktur Utama Metro TV Don Bosco Selamun.

Untuk tahun ini, lanjutnya, Metro TV merayakan hari jadinya dengan cara yang berbeda karena di tengah pandemi covid-19, yang harus menerapkan protokol kesehatan. "Jadi kita yang mendatangi beberapa pesantren. Ini salah satu bentuk terima kasih kita dengan menerangi pesantren. Kita jangan menilai lampu dari besar dan kecil, terang atau tidaknya, tetapi fungsinya untuk menerangi para santri agar tetap bisa belajar, mencari ilmu," pungkasnya.

Selain Pondok Pesantren Assa'adah, pesantren lain yang turut menerima bantuan di antaranya Pesantren Daarunnashbi di Cianjur serta Pesantren Al Karim, Pesantren Multazam, dan Pesantren Al Hidayah II di Bandung. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya