Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PUSAT Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus melakukan pembentukan karakter meski di tengah pandemi covid-19. Program ini dilakukan secara daring melalui sejumlah webinar.
Salah satu caranya ialah menghadirkan sosok-sosok inspiratif dengan tujuan bisa menularkan semangat para pemuda lainnya. Salah satu pembicara dalam acara webinar bertajuk Kita Semua Bisa Jadi Pahlawan, Pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa Andri Rizki Putra menginsipirasi, dengan kejujurannya dalam mendapatkan nilai sebuah pendidikan.
Sosok yang kini menjadi manajer di salah satu perusahaan financial technology (fintech) di usia muda ini mengaku pernah putus sekolah. Namun, hal ini tidak menghalanginya masuk ke jenjang pendidikan tinggi di universitas terkemuka di Indonesia.
Bahkan, ia berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Keputusan untuk berhenti mengenyam pendidikan formal saat di bangku sekolah menengah atas (SMA) bukan tanpa alasan. Idealisme Andri yang menggiring semua keputusannya saat itu.
“Ada kejadian di mana saat UN di masa saya, guru justru membagikan kunci jawaban bagi peserta didik demi mempertahankan kredibilitas sekolah, segitunya sampai nilai sebuah kejujuran dalam pendidikan disingkirkan,” ungkap Andri.
Dari kejadian itu, ia sempat mengadukan hal tersebut kepada kepala sekolah. Namun, jawaban dari pemimpin tertinggi di sekolahnya saat itu belum memuaskan hati. Karena itu ia pun nekat untuk mengadukan hal itu ke lembaga yang ada seperti Indonesia Corruption Watch dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Saya sempat masuk SMA, namun, karena idealisme, saya akhirnya saya berhenti dan ambil paket C. Ini memang tidak bisa diakui sebagai pendidikan formal. Namun saya membuktikan dengan bisa masuk ke universitas terbaik hingga mendapatkan beasiswa S-2 ke luar negeri,” jelas dia.
Menurut Andri, ketika kita punya prinsip dalam hidup, kita akan terlihat berbeda dari yang lain. Namun, dari filosofi ikan salmon yang berenang melawan arus, maka harga ikan salmon di pasaran pun akan jauh lebih tinggi daripada ikan jenis lainnya.
Andri mengaku, berbekal ijazah paket C untuk masuk perguruan tinggi memang tidak mudah. Apalagi di masanya, ujian masuk perguruan tinggi negeri hanya melalui dua jalur dan itu pun dengan kuota penerimaan yang minim.
Karena itu, mau tidak mau, ia harus berjuang dengan sungguh-sungguh supaya dapat menjadi bagian dari kuota yang sangat sedikit tersebut. Usaha Andri berbuah manis dan diterima di fakultas hukum universitas ternama di Indonesia yang menjadi pilihan pertamanya.
“Saya menepis stigma bahwa paket C tidak bisa jadi jaminan untuk melaju di jenjang yang lebih tinggi, saya lulus ujian masuk SNMPTN dan masuk ke jurusan pilihan saya,” jelas dia.
Selain Andri, ada pula sosok inspiratif dari kalangan difabel, yakni pendiri Lipstik untuk Difabel (LUD), Laninka Siamiyoni. Menjadi tunadaksa di masa remaja sempat membuat Laninka merasa hancur.
Ia menganggap dirinya tidak lagi punya harapan untuk hidup. Bahkan, ia berhenti sekolah dan menyianyiakan 10 tahun hidupnya dengan meratapi nasib sebagai penderita autoimun.
“Sempat saya frustrasi, yang tadinya saya bisa main basket dan pe renang jadi tidak bisa apa-apa karena keadaan saya seperti ini,” kata dia.
Namun, ia menyadari bahwa masih ada yang bisa dilakukan dirinya sebagai perempuan. Saat ia menyentuh make-up, dan membiarkan dirinya tenggelam dalam riasan, dia pun terinspirasi.
Lanin kemudian membagikan energi positif yang ia dapatkan dari bertata rias wajah dengan mendonasikan lipstik kepada para difabel. Karena itu, LUD berdiri pada 2018.
“Target awal saya adalah 1.000 donasi lipstik, tapi saya pesimistis, jadi saya turunkan 1 bulan dapat 10 lipstik saja. Tapi ternyata tidak disangka banyak media yang memblow up dan saya dibantu banyak pihak hingga terkumpul 2.000 lipstik,” ungkap dia.
Lanin mengaku, donasi lip stik bukan tanpa alasan. Lipstik dipilihnya lantaran merupakan ele men yang powerful dalam setiap makeup.
“Apalagi varian warna dari lipstik juga memberikan kesan yang berbeda tergantung warna apa yang sedang digunakan,” imbuh dia.
Tidak hanya itu, Lanin pun membantu mengajari para difabel tata rias. Tentunya, kelas tata rias ini dibagi per kelompok difabel, tunarungu, tunadaksa, atau tunanetra.
“Karena saya percaya tiap tipe difabel punya kebutuhan masingmasing,” lanjut dia.
ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 30, Jakarta.
Enam langkah
Kepala Puspeka Hendarwan mengatakan, Puspeka memiliki sejumlah program agar generasi muda kita bisa bersaing di kancah global, memiliki kemampuan beradaptasi yang baik, dan punya jiwa inovasi yang tinggi. Salah satunya program Nawacita yang merupakan program penguatan pendidikan karakter bangsa.
Arah kebijakan dan strategi Puspeka pada kurun 2020-2024 adalah dalam rangka mendukung agenda tujuan Kemendikbud melalui Kebijakan Merdeka Belajar dan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila. Untuk menjabarkan secara praktis, strategi yang dilakukan Puspeka ada enam langkah.
Pertama, melakukan kajian mengenai pengamalan nilai-nilai Pancasila dan kebijakan Merdeka Belajar. Kedua, mengembangkan konten kampanye nilai-nilai Pancasila dan Merdeka Belajar.
Ketiga, menyebarluaskan konten kampanye nilai-nilai Pancasila dan Merdeka Belajar melalui media terbuka dan tertutup. Keempat melakukan monitoring, supervisi, dan evaluasi pengamalan nilai-nilai Pancasila dan kebijakan Merdeka Belajar.
Kelima memperkuat jejaring mitra dengan pelaku pendidikan dan masyarakat serta instansi lainnya. Keenam memperkuat pendidikan karakter yang sesuai dengan kebudayaan setempat dan tahapan tumbuh kembang peserta didik. (Gan/S2-25)
Tumbuhkan adab Islami di sekolah! Pelajari cara efektif membentuk karakter siswa berakhlak mulia. Tips praktis & inspiratif untuk guru & orang tua. Klik sekarang!
Cegah perkelahian pelajar! Tips ampuh mengatasi bullying, meningkatkan toleransi, dan menciptakan lingkungan sekolah aman & harmonis. Baca selengkapnya!
Kegiatan tersebut sebagai implementasi dari pendidikan karakter yang tertuang dalam program 7 poe atikan di lingkungan Dinas Pendidikan Purwakarta.
Mereka melakukan aktivitas kesehariannya, seperti bersekolah dan berkumpul bersama keluarga.
Kegiatan penguatan pendidikan karakter bagi 30 siswa itu berlangsung sejak 5 Mei 2025. Selama dua pekan mereka digembleng berbagai materi.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengajak semua pihak untuk menguatkan pendidikan karakter mulia di tengah tantangan dan permasalahan anak dan kaum remaja dewasa ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved