Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEMBENTUKAN karakter sejak dini merupakan unsur penting yang harus ditanamkan agar pemuda Indonesia mampu berdaya saing secara global. Ini merupakan fondasi dasar agar potensi sumber daya manusia (SDM) bisa ditingkatkan.
Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Hendarman menyampaikan, generasi muda Indonesia saat ini memang harus memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Cirinya ialah beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
“Keenam karakteristik ini terwujud melalui penumbuhkembangan nilainilai budaya Indonesia dan Pancasila, yang adalah fondasi bagi segala arahan pembangunan nasional,” ungkap Hendarman kepada Media Indonesia, pekan lalu.
Ia menjelaskan, dengan identitas budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila yang berakar dalam, masyarakat Indonesia ke depan akan menjadikan masyarakat terbuka yang berkewargaan global. Tujuannya adalah dapat menerima dan memanfaatkan keragaman sumber, pengalaman, serta nilai-nilai dari beragam budaya yang ada di dunia, tetapi sekaligus tidak kehilangan ciri dan identitas khasnya.
Dalam rangka membangun SDM pemuda Indonesia, dilakukan melalui dua agenda pembangunan. Pertama, meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Kedua, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
Agenda pembangunan penguatan karakter akan mendukung seluruh agenda pembangunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya pada revolusi mental dan pembangunan kebudayaan dengan arah pembinaan ideologi Pancasila untuk memperkukuh ketahanan budaya bangsa dan membentuk mentalitas bangsa yang maju, modern, dan berkarakter.
“Strateginya adalah dengan revolusi mental dalam sistem pendidikan untuk memperkuat nilai integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti dan pembinaan ideologi Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, wawasan kebangsaan, dan bela negara untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme,” jelas dia.
Selain itu, Kemendikbud juga berusaha memperbaiki ketiadaan profesionalisme pada pemuda kita melalui nilai-nilai Pancasila. Dan salah satunya nilai Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.
Berakhlak mulia di sini adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
“Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, baik akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara,” jelas dia. Menurut Hendarman, Kemendikbud mendukung visi dan misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Di antaranya melalui terciptanya pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Penempatan pembangunan rakyat Indonesia dalam visi pendidikan dan kebudayaan menggarisbawahi pentingnya seluruh rakyat Indonesia sebagai aktor pembangunan bangsa. Mereka ialah sumber daya yang paling utama bagi sebuah negara. Kemampuan suatu bangsa untuk berkompetisi di tengah globalisasi dan inovasi teknologi yang tanpa henti tergantung pada kualitas rakyatnya.
“Derasnya inovasi teknologi menuntut segenap rakyat Indonesia menjadi pembelajar sepanjang hayat agar mampu menguasai perubahan teknologi tersebut termasuk ilmu pengetahuan sehingga dapat bersaing di tengah-tengah masyarakat global,” lanjut dia.
Oleh karena itu, kata Hendarman, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian Indonesia.
“Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden tersebut, Kemendikbud sesuai dengan tugas dan kewenangannya, juga berkomitmen untuk menciptakan pelajar Pancasila,” kata dia. (Gan/S2-25)
Tumbuhkan adab Islami di sekolah! Pelajari cara efektif membentuk karakter siswa berakhlak mulia. Tips praktis & inspiratif untuk guru & orang tua. Klik sekarang!
Cegah perkelahian pelajar! Tips ampuh mengatasi bullying, meningkatkan toleransi, dan menciptakan lingkungan sekolah aman & harmonis. Baca selengkapnya!
Kegiatan tersebut sebagai implementasi dari pendidikan karakter yang tertuang dalam program 7 poe atikan di lingkungan Dinas Pendidikan Purwakarta.
Mereka melakukan aktivitas kesehariannya, seperti bersekolah dan berkumpul bersama keluarga.
Kegiatan penguatan pendidikan karakter bagi 30 siswa itu berlangsung sejak 5 Mei 2025. Selama dua pekan mereka digembleng berbagai materi.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengajak semua pihak untuk menguatkan pendidikan karakter mulia di tengah tantangan dan permasalahan anak dan kaum remaja dewasa ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved