Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
BERKAT kerja sama seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah, Indonesia mampu menangani pandemi covid-19 dengan baik.
Menurut Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, ini merupakan prestasi nasional bersama.
“Ternyata pemerintah dan masyarakat bisa sama-sama mengendalikan kasus,” kata Wiku dalam bincang-bincang yang diselenggarakan BNPB secara daring di Jakarta, kemarin.
Wiku menambahkan, Indonesia memiliki pengalaman dalam pengendalian virus lantaran selama 8 bulan ini mampu menekan penyebaran korona. Padahal dalam kurun waktu itu pula ada beberapa kali libur panjang yang berpotensi meningkatkan jumlah penyebaran virus.
Apiknya penanganan pandemi juga dilihat dari persentase tingkat kasus aktif di Indonesia yang sebesar 12,52%, lebih rendah dari kasus aktif dunia yang mencapai 26,79%. Pun demikian dengan tingkat kesembuhan nasional yang mencapai 84,14%, lebih tinggi 13,4% dari tingkat kesembuhan dunia di angka 70,71%. Adapun angka kematian nasional mencapai 3,34%, lebih tinggi dari tingkat kematian dunia yang 2,5%.
“Kalau kita lihat dari kondisi nasional dengan kesembuhan selalu naik, kasus aktif dan kematian selalu turun, itu adalah tren yang baik. Dalam arti terkendali. Dengan adanya peningkatan kasus di daerah utara di Eropa, kita harus betul-betul waspada menjaga perbatasan, terutama pekerja migran yang kembali ke Indonesia. Atau misalnya jemaah umrah yang kembali. Kita harus betulbetul karantina dan testing dengan baik agar tidak ada import case ke Indonesia,” tutur Wiku.
“Selama kita bisa menjaga, bisa saja di tempat lain naik kasusnya, tetapi di Indonesia terjaga. Kita sudah pengalaman 8 bulan bersama. Ini prestasi bersama bangsa Indonesia,” ungkap Wiku.
Di sisi lain, anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Hidayatullah Muttaqin menyarankan pemerintah fokus pada upaya penyembuhan penduduk yang terinfeksi korona sekaligus mengurung potensi penyebarannya.
“Jika potensi penyebaran tidak ditutup, upaya penyembuhan menjadi kurang berarti karena setiap ada pasien sembuh datang lagi pasien baru. Ini seperti mengisi air pada ember bocor yang tidak akan pernah selesai tanpa menutup kebocoran,” jelas Muttaqin, kemarin.
Muttaqin menegaskan bangsa Indonesia harus membangun modal sosial masyarakat yang sudah ada untuk mengendalikan covid-19. Para kepala daerah harus turun langsung dalam penanganan pandemi, jangan mewakilkan kepada staf dalam setiap koordinasi penting antara pusat dan daerah atau internal daerah itu sendiri. (Mir/Ant/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved