Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGERTIAN warga masyarakat tentang penularan covid-19 perlu lebih diperkuat agar mereka mengerti langkah apa yang harus dilakukan untuk memutus mata rantai pandemi.
Demikian salah satu kesimpulan dari survei yang dilakukan Unicef pada Agustus lalu terhadap 2 ribu responden di enam kota, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Makassar.
“Warga yang memiliki pengetahuan komplet covid-19 seperti bisa menular lewat bicara, bernapas, batuk, dan langsung terhirup oleh kita berjumlah hanya 10%,” kata konsultan Unicef Risang Rimbatmaja dalam dialog yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, kemarin.
Logikanya, lanjut Risang, apabila setiap orang tahu cara penularan virus, mereka juga mengetahui langkah yang mesti dilakukan agar tidak mudah tertular. “Semakin banyak warga memiliki pemahaman, tidak ada lagi kasus pasien covid-19 dikucilkan di lingkungannya.”
Hasil survei juga menunjukkan sebanyak 71% responden memiliki keyakinan virus korona hanya ditularkan lewat batuk atau bersin, lalu sekitar 58% responden berkeyakinan mereka berpotensi rendah terpapar covid-19.
“Akhirnya terjadi mispersepsi. Mereka yang tidak menemukan gejala bersin atau batuk merasa sehat dan berpikir ngapain harus jaga jarak? Pemahaman terkait orang tanpa gejala perlu ditingkatkan,” ujar Risang.
Sebaliknya, sebanyak 50% responden malah meyakini dirinya memperoleh informasi cukup terkait covid-19.
“Terlihat ada gap aspek pengetahuan. Mereka tidak banyak menerima pengetahuan memadai. Ini tantangan kita untuk menyampaikan pengetahuan kepada masyarakat terkait covid-19,” ungkap Risang.
Dalam menanggapi hasil survei, spesialis perubahan perilaku Rizky Ika Syafitri menilai seluruh pemangku kepentingan jangan berhenti menggaungkan informasi terkait covid-19. “Ya, pemerintah, media, dan warga masyarakat bersama-sama meningkatkan pengetahuan publik. Dengan demikian, perilaku kita semua bisa berubah.” (Ata/Ant/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved