Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
“HEUP Cicing Covid-19”. Slogan yang berarti berhenti diam covid-19 itu dikumandangkan di Jawa Barat, sejak kemarin. Dimulai dari Kota Tasikmalaya, Dinas Kesehatan memulai kampanye massal 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Gerakan itu memiliki tujuan besar menghentikan penularan covid-19 di Jawa Barat. Caranya, tetap disiplin melaksanakan 3M,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berti Hamdani Gelung Sakti.
Bukan untuk menakut-nakuti jika dalam kampanye itu, Berti menyatakan sudah terlalu banyak korban pandemi. “Sudah 200 dokter dan 500 tim medis yang meninggal dunia. Karena itu, kita harus bersama-sama bertekad mengakhiri pandemi ini,” tegasnya.
Dari Kota Tasikmalaya, Dinas Kesehatan Jawa Barat akan melanjutkan kampanye 3M ke 26 kabupaten dan kota lain.
Masih di Jawa Barat, Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum juga melakukan pendekatan ke kalangan santri dan pengasuh pondok pesantren. “Dalam waktu dekat, saya akan menemui 500-an kiai di Kabupaten Cianjur. Kami harus melibatkan mereka untuk menekan angka kasus baru di lingkungan pesantren,” tandasnya.
Uu yang juga berasal dari keluarga pesantren di Tasikmalaya itu mengungkapkan kasus di klaster pesantren sudah bisa dikendalikan dan angkanya terus menurun. Namun, masih ada beberapa pesantren yang butuh perhatian, yakni di Kuningan Kota, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Bangka Belitung juga mesti bekerja lebih keras. Pasalnya, angka total kasus sudah mendekati 600.
Juru bicara Satgas Covid-19, Andi Budi Prayitno mengakui penambahan kasus baru masih terjadi setiap hari. Karena itu, tidak ada pilihan lain bagi pihaknya untuk terus mengumandangkan pentingnya disiplin menerapkan 3M di tengah masyarakat.
“Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan 3M memang terus tumbuh,” papar Andi. (AD/CS/RF/RK/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved