Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BERDASARKAN perhitungan Kementerian Kesehatan, penggunaan masker akan terus berlangsung sampai 2022. Vaksin covid-19 hanyalah pencegahan sekunder.
"Masker ini masih dan akan tetap kita butuhkan. Prime prevention untuk covid-19 yaitu mencegah terpapar. Artinya kita harus melindungi saluran pernapasan. Istilahnya, maskerku melindungi kamu dan maskerku melindungi aku. Ini yang penting," ungkap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto dalam konferensi pers Sinergi Pengadaan Masker UKM oleh Kemenkes secara daring, Selasa (20/10).
Sekalipun vaksin akan mulai diimplementasikan oleh pemerintah, Yuri mengatakan itu menjadi secondary prevention atau hanya mencegah orang agar tidak terjatuh sakit atau menjadi sakit yang berat.
Menurutnya, vaksin tidak melindungi orang dari kemungkinan terpapar. Karena itu, penggunaan masker masih akan terus dikampanyekan oleh pemerintah.
Ada juga keuntungan secara langsung yang akan didapatkan dari bidang kesehatan (untuk penggunaan masker). Dengan makin banyaknya masyarakat yang menggunakan masker, imbuh Yuri, angka kesakitan karena infeksi saluran pernapasan akut menurun dengan cukup signifikan.
Kemudian angka kesakitan akibat diare pun menurun dengan signifikan. Ini gunanya masker menjadi salah satu yang penting dilakukan.
Berbicara mengenai masker, dia tidak membahas untuk kepentingan medis. Masker kain dikatakannya menjadi pilihan terbaik yang dapat digunakan oleh masyarakat. Satu sisi bukan hanya mudah didapatkan tapi juga mudah dibuat dan kapasitas untuk membuat sangat banyak.
"Kami bangga dan bahagia bahwa ternyata ini juga memberikan ruang pada teman-teman kita yang berkebutuhan khusus untuk bisa produktif lagi dengan pembuatan masker. Kami berharap ke depan kita akan terus bekerja sama karena kebutuhan makin banyak, di samping juga kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker juga semakin tinggi. Artinya demand side mulai membaik, mulai meningkat," ujarnya.
Dalam melakukan pemesanan distribusi masker, pihaknya lebih nyaman dengan UMKM dibanding dengan industri besar. Industri besar dikatakannya tidak memerhatikan desain dan kenyamanan.
"Mereka yang penting diproduksi massal saja. Jumlahnya banyak tapi tidak ada sentuhan kenyamanannya," pungkas Yuri. (OL-14)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved