Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama menjajaki penerapan model cooperative education atau magang profesional di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Direktur Diktis Kemenag Suyitno mengatakan, program ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa agar siap terjun ke lapangan kerja.
“Program magang professional (co-operative education) penting untuk membekali para mahasiswa mulai akrab dengan pasar tenaga kerja yang sudah teridentifikasi dan dapat memberikan lapangan kerja yang sesuai," kata Suyitno dalam pernyataan tertulis, Sabtu (17/10).
Baca juga: Pemerintah Telah Salurkan BLT Rp3,17 T ke Desa Tanggap Covid-19
Seperti diketahui, tantangan pendidikan tinggi adalah menyiapkan sumber daya manusia/alumni yang siap terjun ke dunia kerja saat ini cukup berat. Oleh karena itu, perlu terobosan dalam model pembelajaran, salah satunya model magang profesional.
Selain itu menurut Suyitno, cooperative education ini sejalan dengan program Kampus merdeka dan Merdeka Belajar yang sedang dalam tahap persiapan di PTKI.
”Para mahasiswa memiliki kebebasan untuk mengambil sejumlah SKS lintas baik prodi bahkan lintas perguruan tinggi," ungkapnya.
Dia menilai, magang di dunia kerja sangat penting, terutama di era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan meniscayakan pola digital dan big data.
“Era ini menjadi tantangan baru dalam mempersiapkan perguruan tinggi yang lebih inovatif sehingga menghasilkan generasi masa depan yang kompeten,” tandasnya. (H-3)
Penilaian ini, lanjut menag, menjadi kesempatan strategis untuk menelaah kebijakan pendidikan di lingkungan Kemenag.
Pemahaman terhadap ekoteologi, kata Menag tidak bisa dilepaskan dari kajian kosmologi.
Total peserta kegiatan ini mencapai 88.676 orang, terdiri dari 17.221 CPNS (260 peserta klasikal dan 16.961 secara daring) dan 71.455 PPPK.
MENTERI Agama RI Nasaruddin Umar menekankan pentingnya pembahasan secara musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
Program BRUS menyasar siswa sekolah menengah untuk membekali mereka dengan wawasan seputar pernikahan, kesehatan reproduksi, dan ketahanan keluarga.
MENTERI Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan adanya rencana agar penyelenggaraan haji dan umrah ke depan berada di bawah Badan Penyelenggara (BP) Haji.
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved