Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri meminta warga Wonogiri yang bermukim di lima wilayah kecamatan, yakni Purwantoro, Jatiroto, Giriwoyo, Giritontro, dan Kismantoro untuk mewaspadai krisis air pada masa dasarian I Oktober hingga dasarian II November. Ini memungkinkan tidak terjadinya hujan dalam rentang 50-90 hari.
"Berdasarkan laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dari Stasiun Klimatologi Semarang, perlu diwaspadai adanya curah hujan rendah, bahkan di lima wilayah Wonogiri mengalami HTH (hari tanpa hujan) cukup lama dalam dasarian I Oktober hingga dasarian II November nanti," ungkap Kepala BPBD Wonogiri Bambang Haryanto kepada Media Indonesia, Senin (12/10).
Lima wilayah kecamatan itu, yakni Purwantoro diprediksi mengalami 90 HTH, Jatiroto, Giriwoyo, dan Giritontro selama 59 HTH, serta Kismantoro mengalami 56 HTH. Karena itu, pada masa kering ini, warga harus pandai menyikapi sebagaimana yang dilakukan puluhan desa di wilayah selatan dalam menghadapi krisis air bersih. Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) diminta selalu bersiap diri mengantisipasi bencana itu.
Masih menurut ramalan Stasiun Klimatologi, bahwa berdasar monitoring HTH dasarian I Oktober ini, umumnya wilayah Jawa Tengah terjadi 1-5 hari tanpa hujan atau sangat pendek menimpa sebagian wilayah Brebes, Pemalang, Batang, Kendal, Kota Semarang. Kabupaten Semarang, Demak, Grobogan, Pati, Rembang, Blora, Sragen, Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar terjadi 6-20 HTH.
Klasifikasi HTH 31-60 terjadi di sebagian besar Wonogiri. HTH dengan kriteria ekstrem atau lebih dari 60 hari, yakni di Purwantoro. Terkait analisis curah hujan dasarian I Oktober 2020, masih rendah (0-50 mm) hingga menengah (51-150 mm), kecuali sebagian wilayah Kabupatan Cilacap dan Banyumas,lalu sebagian wilayah utara Purbalingga, Kebumen, dan Demak, serta sebagian kecil wilayah tenggara Pemalang dan Purworejo. (OL-14)
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved