Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

IDI: Tidak Ada Vaksin yang Lebih Baik dari pada Protokol Kesehatan

Atalya Puspa
09/10/2020 10:05
IDI: Tidak Ada Vaksin yang Lebih Baik dari pada Protokol Kesehatan
Seorang petugas memakaai masker melayani warga di Kantor Desa Arsopura, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (8/10).(ANTARA/ INDRAYADI TH)

Ketua Tim Pedoman & Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI, Eka Ginanjar menegaskan, sampai vaksin covid-19 selesai diuji coba dan terbukti efektif dan aman digunakan, maka tidak ada vaksin yang lebih baik daripada protokol kesehatan yakni melakukan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta Menjaga jarak).

"Walaupun sulit dan banyak masyarakat belum terbiasa, namun langkah 3M ini adalah cara yang paling efektif hingga saat ini dalam mencegah penularan," kata Eka dalam keterangan resmi, Jumat (9/10).

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Kemunculan Siklon Tropis Perlu Diwaspadai

Eka juga mengingatkan, apabila menggunakan masker kain (non medis), sebaiknya dicuci setelah beraktivitas dan diganti dengan masker baru yang bersih dalam aktivitas berikutnya.

Sedangkan apabila menggunakan masker medis seperti masker bedah, N95 dan KN95, maka sebaiknya masker dibuang di tempat sampah dalam keadaan tidak utuh untuk memcegah didaur ulang. Bila penggunaan untuk medis maka digolongkan dalam sampah medis yang harus dikelola khusus.

Eka menyadari ketidaknyamanan masyarakat dalam menggunakan masker dalam beraktifitas. Namun, ia menegaskan bahwa disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun ini adalah bukan hanya menjaga keselamatan diri sendiri, namun juga keluarga dan orang disekitar.

Terutama saat ini yang paling diwaspadai adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang bisa saja merasa sehat dan terus beraktifitas dengan mengabaikan protokol kesehatan.

"Sebagian besar pasien covid-19 yang ditangani para dokter merasa menyesal tidak mematuhi protokol kesehatan setelah terkena covid-19, dan mereka merasakan betul bahwa covid-19 itu nyata dan menyiksa tubuh. Oleh karena itu, cegahlah diri Anda dari penularan dan cegahlah diri Anda juga untuk menjadi sumber penularan," tutup Eka. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik