Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud menyatakan belum ada perubahan kurikulum hingga tahun 2021.
"Satu hal yang pasti, sesuai arahan Mendikbud, tidak ada perubahan kurikukum nasional untuk tahun 2021. Pada 2021 adalah implementasi terbatas atau prototyping pada sekolah penggerak," kata Kapuskurbuk Kemendikbud Maman Faturahman kepada Media Indonesia, Minggu (27/9).
Menurut Maman, Puskurbuk berada dalam Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Perbukuan Kemendikbud mendukung pada aspek kurikulum.
"Kemendikbud menerima berbagai aspirasi, saran, dan masukkan terkait peningkatan kualitas kurikulum," cetusnya.
Baca juga: Banyak Klaim, Kayuputih dan Eukaliptus Perlu Diteliti Lebih Lanjut
Maman mengutarakan Kemendikbud melalui Puskurbuk menerima banyak aspirasi terkait berbagai topik dalam pembahasan kurikulum. Di antara yang sudah mulai masuk pembahasan tentang peningkatan kualitas guru dan implementasi mata pelajaran atau Mapel Sejarah agar lebih bermakna.
Misalkan Sejarah tematik atau contoh Sejarah Mesin untuk SMK, Peningkatan peran Bimbingan dan Konseling atau BK dalam Merdeka Belajar, Muatan lokal Banjir Jakarta, Bahasa Daerah, dan lain lain , juga Perubahan Iklim, Penggunaan perangkat teknologi, dan berbagai hal lainnya.
"Kami akan melakukan kajian internal dan kolaborasi bersama para pengusul sebelum benar-benar dibawa pada pembahasan publik. Seluruhnya berada pada konteks kajian internal, belum untuk menjadi pembahasan bersama publik. Insya Allah apabila sudah waktunya akan dibahas bersama para pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan," ungkap Maman. (H-3)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved