Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
TIM uji klinis fase III vaksin virus korona Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, optimistis pengetesan bisa tuntas lebih cepat daripada yang ditargetkan sebelumnya.
Saat dipastikan akan melakukan serangkaian tes terhadap 1.620 subjek, tim dokter dari berbagai keahlian ini sebelumnya akan menuntaskannya pada Januari 2021.
Manajer lapangan tim uji klinis fase III vaksin virus korona Fakultas Kedokteran Universitas Padja- djaran, Eddy Fadlyana, optimistis uji coba vaksin Sinovac yang berasal dari Tiongkok ini bisa diselesaikan lebih cepat.
Bahkan, menurut dia, uji klinis ini akan tuntas pada Oktober- November jika tidak ada kendala berarti. “Dengan mengerahkan segala daya dan upaya, kita bisa menyelesaikan uji vaksin ini tiga bulan lebih cepat,” ujarnya di Bandung, kemarin.
Menurut dia, akselerasi dari pengujian ini terjadi karena pihaknya menambah jam kerja dan jumlah sumber daya manusia.
Jika di awal pihaknya hanya melibatkan 60 peneliti, kini ada sekitar 100 dokter dari berbagai keahlian. Selain itu, jam kerja mereka pun ditambah hingga dua kali lipat.
“Jam kerja di lapangan juga ditambah. Yang semula hanya siang, sekarang menjadi pagi dan siang,” jelasnya.
Pihaknya pun membekali berbagai pelatihan kepada setiap sumber daya manusia yang terlibat.
Dengan penambahan tersebut, menurutnya, proses pendataan dan penyeleksian relawan bisa lebih cepat. Hingga saat ini sudah terdapat 1.000 relawan yang sudah menjalani penyaringan sebelum diberikan vaksin.
“Untuk berapa total yang sudah divaksin, nanti diinformasikan lagi karena sekarang masih terus dilakukan kegiatan,” ucapnya.
Meski dipercepat, Eddy memastikan kualitas uji klinis vaksin yang dilakukan pihaknya tidak akan berkurang sedikit pun. “Bisa lebih cepat, tapi tanpa mengurangi kualitas,” ujarnya.
Terlebih, berdasarkan hasil uji klinis fase I dan II di Tiongkok, dia optimistis vaksin tersebut akan berhasil dan ampuh mengatasi pandemi ini. “Pada fase I dan II, 90% kadar antibodi punya kekebalan,” cetusnya.
Namun, pihaknya akan menyerahkan keputusan tersebut kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) selaku lembaga yang lebih berwenang.
Termasuk adanya kemungkinan jumlah subjek atau relawan uji klinis yang bisa saja berkurang jika vaksin terbukti ampuh dan berhasil.
“Badan POM yang akan menilai. Apakah cukup dengan 540 (yang sudah divaksin) untuk dijadikan izin atau tetap menunggu sampai 1.620 subjek,” tukasnya.
Uji coba vaksin covid-19 asal Tiongkok yang akan dilakukan Tim Fakultas Kedokteran Unpad ini sudah mendapat izin dari Komite Etik, yang di antaranya terdiri atas Litbangkes Kemenkes dan Badan POM. (BY/X-11)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved