Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Cari Vaksin, Pemerintah Jajaki Pfizer Hingga Johnson & Johnson

Insi Nantika Jelita
24/9/2020 13:43
Cari Vaksin, Pemerintah Jajaki Pfizer Hingga Johnson & Johnson
Ilustrasi vaksin covid-19 yang tengah dikembangkan di laboratorium.(AFP)

PEMERINTAH tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi untuk penyediaan vaksin covid-19. Termasuk, Pfizer, Johnson & Johnson dan Novafax.

Hal itu diungkapkan Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir.

"Selain kerja sama Biofarma dengan Sinovac, atau Kimia Farma dengan G42, serta penjajakan kerja sama dengan Genexine, CanSino dan AstraZeneca, pemerintah tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lain," ujar Erick dalam keterangan resmi, Kamis (24/9).

Baca juga: Erick Thohir Klaim Uji Covid-19 Lebihi Standar WHO

Diketahui, pemerintah menyiapkan 30 juta vaksin yang berasal dari Tiongkok, yakni Sinovac, berikut vaksin G42 yang diimpor dari Uni Emirat Arab (UEA). Dengan penambahan stok vaksin dari perusahaan lain, lanjut Erick, pemerintah optimistis bisa menyokong kebutuhan rakyat Indonesia.

"Ditambah mekanisme kerja sama multilateral dengan UNICEF dalam kerangka COVAX Facility. Itu berupa jaminan kecepatan, ketersediaan dan pengiriman vaksin. Usaha kita untuk menyegerakan ketersediaan vaksin demi melindungi masyarakat, sudah di jalur tepat,” pungkas Erick.

Lebih lanjut, dia mengatakan perusahaan farmasi nasional juga tengah menyediakan alat kesehatan dan obat-obatan esensial untuk terapi penyembuhan pasien covid-19.

Baca juga: Kunjungi Tiongkok dan UEA, Menlu: Amankan Stok Vaksin

Menurutnya, beberapa obat antiviral yang diperlukan untuk penanganan pasien covid-19 masih didatangkan dari luar, seperti remdesivir. Namun dua perusahaan farmasi nasional, yakni Indofarma dan Kimia Farma, berupaya memproduksi obat antiviral lokal.

"Saat ini, Indofarma memproduksi antiviral oseltamivir, yang sebelumnya diimpor. Sementara itu, Kimia Farma siap memproduksi favipiravir dan sekarang tengah proses registrasi ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)," imbuhnya.

Pemerintah meyakini semangat gotong royong dari semua pihak menjadi modal besar bangsa dalam menghadapi pandemi covid-19. Erick terus mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk disiplin terhadap protokol kesehatan.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya