Tantangan Perempuan untuk Terjun ke Dunia Politik

M Iqbal Al Machmudi
23/9/2020 14:50
Tantangan Perempuan untuk Terjun ke Dunia Politik
Anggota DPR Andi Yuliani Paris (kanan) saat menjadi pembicara dalam diskusi di Jakarta.(MI/MOHAMAD IRFAN)

SEJATINYA peluang perempuan untuk terjun ke dunia politik sangat terbuka lebar. Dan peran mereka juga sangat diharapkan dapat menimbukan kesetaraan. Sayangnya, masih ada beberapa tantangan bagi perempuan untuk terjun ke dunia politik.

Anggota DPR RI 2014-2019, Koordinator Maju Perempuan Indonesia (MPI), Lena Maryana, mengatakan secara garis besar terdapat faktor penyebab itu dapat dilihat dari pihak perempuan sendiri.

Bacaa juga: Perempuan Berdaya, Indonesia Maju

"Terdapat faktor interal adalah faktor yang ada pada diri perempuan dan faktor eksternal yang berasal dari luar perempuan seperti lingkungan," kata Lena dalam webinar bertajuk Transformasi Kepemimpinan Perempuan dalam Kelembagaan dan Bisnis yang diadakan PFN Creative Academy, Rabu (23/9).

Faktor penyebab yang menghalangi peran perempuan terjun ke dunia politik seperti, politik masih diangap pekerjaan kotor dan banyak intrik. Ditambah pada 2019 lalu dinilai tidak perlu memiliki kapabilitas dan politik uang yang belum diselesaikan.

"Meski banyak perempuan yang duduk di kursi parlemen saat ini dinilai memiliki bau oligarki dan dinasti politik sangat kuat," ujar Lena.

Pentingnya perempuan dalam pengambilan keputusan di DPR RI, menurut Lena sebenarnya agar kebijakan yang dihasilkan oleh negara akan meningkatkan keperdulian terhadap perempuan dan anak. Lena menyebutkan peran perempuan pada sistem demokrasi kali ini memiliki peran yang cukup besar.

"Pada pemilu 2019 keterpilihan perempuan meningkat dari 97 perempuan pada pemilu 2014 menjadi 118 pada pemilu 2019," ungkpanya.

Diketahui kuota angka minimal reperesentasi perempuan sebesar 30% dalam parlemen agar bisa mempengaruhi kebijakan yang berspektif gender terpenuhi.

Perbandingan daftar calon tetap (DCT) dan keterpilihan perempuan dalam parlemen yang mendaftar sebagai DCT sebanyak 3.200 perempuan dan yang menjadi keterpilihan tetap sekitar 20,5% atau 118 dari 575 anggota DPR RI. (Iam/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya