Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
UPAYA mendeteksi covid-19 mengalami perkembangan, Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha PT Enseval Medika Prima (EMP) bekerja sama dengan bioMerieux dan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (Patklin) melakukan pemeriksaan syndromic testing yaitu dengan menggunakan Rapid Multiplex Polymerase Chain Reaction (PCR).
Rapid multiplax PCR diklaim mampu mendeteksi beberapa target dalam satu reaksi. Sebagaimana diketahui, PCR sebelumnya memilki keterbatasan yang hanya fokus pada pendeteksian satu virus saja.
"Jika dilakukan satu persatu dibutuhkan waktu yang lama, lebih efesien diperiksa dan mengetahui penyebab sekaligus. Multiplax ini lebih bisa mendeteksi banyak penyakit," kata dokter spesialis patologi klinik RS Medistra Jakarta Tonny Loho dalam konferensi pers virtual, Sabtu (12/9).
Ia juga mengatakan, pendeteksian dengan cara ini dilakukan untuk mendiagnosisis sehingga manajemen pengobatan penyakit juga menjadi sangat penting karena sebagian besar pasien covid-19 yang meninggal memiliki penyakit penyerta dan atau terjadi ko-infeksi (infeksi tambahan).
Ko-infeksi yang sering terjadi adalah terdapatnya infeksi bakteri selain infeksi virus yang menyebabkan kondisi penderita menjadi sangat buruk.
Baca juga: Kemenkes: Rapid Test Tetap Digunakan Untuk Awasi Pelaku Perjalanan
Sementara itu, Business Unit Manager PT Enseval Medika Prima Sudirman berkomitmen mendukung pemerintah dalam mencegah, mengantisipasi, diagnosis dan penanganan penyebaran covid-19, salah satunya dengan melakukan penyediaan alat pemeriksaan laboratorium molecular untuk mendeteksi dan mendiagnosa virus dan pemeriksaan dengan metoda elisa untuk deteksi antibodi yang dihasilkan tubuh.
“Jadi pemeriksaan molecular ini dapat dilakukan untuk beberapa jenis patogen secara bersamaan (syndromic testing) dengan lama pemeriksaan sampai mendapatkan hasil hanya membutuhkan waktu 45 menit," kata Sudirman.
Sudirman pun menjelaskan, dalam teknologi pemeriksaan yang disebut rapid multiplax PCR ini, EMP bekerja sama dengan bioMerieux Francis, yang memproduksi dan mengembangkan solusi In-Vitro Diagnostic syndromic testing ini dan diberi nama Bio-Fire Film Array (sistem, reagen, perangkat lunak, dan layanan purna jual) untuk rumah sakit atau laboratorium pemerintan dan swasta dalam mendiagnosis penyakit menular seperti Covid-19 ini.
Sudirman menjelaskan dalam teknologi pemeriksaan yang disebut rapid multiplax PCR ini, EMP bekerjasama dengan bioMerieux Francis, yang memproduksi dan mengembangkan solusi In-Vitro Diagnostic syndromic testing ini dan diberi nama Bio-Fire Film Array (sistem, reagen, perangkat lunak, dan layanan purna jual) untuk rumah sakit atau laboratorium pemerintan dan swasta dalam mendiagnosis penyakit menular seperti Covid-19 ini.
Saat ini, Indonesia memiliki 322 Laboratorium Pemeriksaan Covid-19 yang terstandarisasi sesuai standard WHO, yang tersebar di Indonesia.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved