Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

TAP Group Libatkan Masyarakat dalam Pencegahan Karhutla

Syarief Oebaidillah
21/8/2020 23:02
TAP Group Libatkan Masyarakat dalam Pencegahan Karhutla
Kerjs sama TAP Group dan YKAN dalam mencegah Karhutla(Dok. YKAN)

TRIPUTRA Agro Persada Group (TAP Group) bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menggelar Program Pengelolaan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Terpadu.

Kerja sama ini mengembangkan manajemen pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpadu sebagai bagian dari model perencanaan desa secara komprehensif yang mengintegrasikan nilai lingkungan, sosial, dan ekonomi melalui pendekatan Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP).

SIGAP merupakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan YKAN untuk mendorong warga desa menggunakan kekuatan atau aset mereka dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan

Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto menjelaskan, dengan pendekatan SIGAP, kerja sama ini bertujuan memperkuat program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) TAP Group dalam memajukan praktik pengelolaan kawasan hutan yang lestari, yang memberikan dampak sosial, ekonomi, dan ekologis.

Program ini berlangsung dalam tiga tahap dan akan dievaluasi setiap tahapnya. Tahap pertama berlangsung selama satu tahun, mulai Juli 2020 hingga Juni 2021pada dua kampung binaan anak perusahaan TAP Group, PT Yudha Wahana Abadi (YWA). Kedua kampung binaan yakni Kampung Merapun dan Kampung Muara Lesan, yang terletak di Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

“YKAN percaya bahwa upaya pelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan selaras. Melalui pendekatan SIGAP, kami membantu memperkuat tata kelola desa, mendukung pembangunan desa yang selaras dengan alam, memperkuat hak kelola masyarakat, serta mendorong kegiatan ekonomi masyarakat desa yang berkelanjutan,” kata Herlina.

Direktur Utama TAP Group Tjandra Karya Hermanto mengatakan program DMPA memiliki tujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di desa binaan dengan mengoptimalkan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui pendekatan aset dan perlindungan lingkungan hidup.

Baca juga : Aplikasi Digital Percepat Tangani Karhutla

"Diharapkan, masyarakat bisa menemukan potensi dan mengelola sumber-sumber ekonomi yang baru dengan tetap menjaga lingkungan hidup sehingga menghindari pembukaan lahan dengan cara membakar,”kata Tjandra.

Ia menjelaskan, pendekatan tersebut fokus pada partisipasi masyarakat lokal dan memastikan komitmen mereka dalam pengelolaan hutan dan sumber daya alam, sekaligus meningkatkan mata pencaharian melalui kegiatan ekonomi alternatif di luar kawasan hutan.

Melalui kerja sama ini, lanjut Tjandra, TAP Group mendukung implementasi SIGAP yang dilakukan di desa yang ditargetkan.

Direktur Utama  PT. Yudha Wahana Abadi (YWA) Joko Minto Cahyono berharap, melalui kegiatan tersebut, integrasi pendekatan SIGAP kepada DMPA dapat mendorong partisipasi aktif warga dalam mengoptimalkan potensi desa mengembangkan kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan, sehingga mengurangi potensi karhutla. 

Kegiatan yang dilakukan dalam kerangka SIGAP di antaranya merumuskan visi jangka panjang pembangunan desa, termasuk perlindungan hutan; merumuskan rencana pembangunan desa hijau yang terintegrasi secara lingkungan, sosial, dan ekonomi; membangun kesepakatan dan kerja sama pengelolaan hutan secara kolaboratif dengan perusahaan; serta mengamankan hak pengelolaan hutan dan akses dukungan keuangan.

Kerja sama kedua organisasi ini selaras dengan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Di samping itu juga mendukung pengembangan pembangunan berwawasan lingkungan yang dicanangkan melalui Pembangunan Kaltim Hijau oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Visi ini pula yang diemban Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, yang menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam dengan mengedepankan kesejahteraan warganya.

Pemkab Berau telah mengadopsi pendekatan SIGAP menjadi Program SIGAP Sejahtera yang berhasil membantu meningkatkan Indeks Desa Membangun. Sebagai catatan, dari 99 kampung di Kabupaten Berau, sejak 2018 sudah tidak ada lagi status desa sangat tertinggal.(OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya