Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

BMKG: Musim Kemarau bukan Berarti tidak Ada Hujan

Putri Anisa Yuliani
19/8/2020 12:13
BMKG: Musim Kemarau bukan Berarti tidak Ada Hujan
Sejumlah pengguna jalan melintas saat hujan mengguyur di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.(ANTARA/Puspa Perwitasari)

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) angkat bicara terkait fenomena hujan yang mengguyur wilayah Jabodetabek pada akhir pekan lalu.

Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko menyebut hujan di musim kemarau juga bisa terjadi. Musim kemarau bukan berarti hujan tidak ada sama sekali.

"Perlu dipahami juga. Musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan," kata Hary saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (19/8).

Baca juga: Mentan Ajak Masyarakat Bertani di Halaman Rumah

Hary memaparkan BMKG mendefinisikan masuknya suatu musim berdasarkan kumulatif curah hujan 10 harian (dasarian).

Jika dalam 1 dasarian tercapai kumulatif curah hujan <50 mm/dasarian dan diikuti 2 dasarian berikutnya secara berturut-turut, didefinisikan sebagai periode musim kemarau.

"Kondisi sebaliknya jika dengan periode yang sama, kumulatif curah hujan tercapai >50 mm/dasarian maka didefinisikan sebagai periode musim hujan," jelasnya.

Hary menambahkan untuk musim kemarau tahun masih ini didominasi sifat hujan yang normal dan ada pula yang di atas normal. Di sisi lain, berdasarkan curah hujan yang terjadi, BMKG menyimpulkan saat ini masih musim kemarau.

"Sehingga dapat diartikan dalam musim kemarau ada potensi hujan yang relatif cukup signifikan. Saat ini masih berada di musim kemarau," ungkapnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya