Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
DI tengah perjuangan keras melawan pandemi Covid-19, pemerintah tetap berupaya memerangi tuberkulosis (TB), penyakit yang menyerang paru-paru.
Saat ini, Indonesia menjadi negara dengan angka penderita TB terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Tiongkok.
Baca juga: Karena Pandemi, Kompetisi Sains Nasional Digelar Secara Daring
Pada 2018, di Tanah Air, korban meninggal akibat penyakit menular itu mencapai 98 ribu orang. Setahun sebelumnya, jumlah kematian bahkan lebih besar yakni hingga 165 ribu orang
Ironisnya lagi, sebanyak 75% pasien TB di Indonesia adalah kelompok produktif atau berada di rentang usia 15-55 tahun.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo meminta seluruh pihak terkait dapat bekerja lebih ekstra dalam menekan angka penderita TB di Tanah Air. Menurut presiden, upaya penanganan TB tidak jauh berbeda dengan penanganan Covid-19.
"Kita sudah memiliki model pelacakan agresif untuk Covid-19. Ini bisa kita lakukan juga untuk pelacak penderita TB," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7).
Menurut perkiraan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, saat ini, jumlah penderita TB di Tanah Air mencapai 845 ribu orang. Namun, yang telah ternotifikasi baru 562 orang.
"Ada yang belum terlaporkan. Masih kurang lebih 33%. Ini hati-hati. Ini yang harus terlacak," sambungnya.
Kemudian, layanan diagnostik maupun pengobatan TB harus terus tetap berlangsung meskipun unsur-unsur medis kini disibukkan dengan penanganan covid-19.
Ketersediaan obat untuk penanganan penyakit tersebut juga harus terus ada. "Prinsip kita sejak awal adalah menemukan penderita kemudian obati sampai sembuh. Sama seperti Covid-19," jelas presiden.
Kepala negara juga meminta sosialisasi terkait upaya pencegahan TB harus semakin digalakkan.
Rumah yang lembab tanpa adanya ventilasi atau cahaya matahari yang cukup, lingkungan pemukiman yang padat adalah beberapa dari sekian faktor yang sangat mempengaruhi penularan antarindividu.
Baca juga: Ekonomi Hijau Jadi Model Ideal Atasi Krisis
"Oleh karena itu, ini bukan hanya tugas Kementerian Kesehatan saja, melainkan juga Kementerian PU-Pera untuk menyosialisasikan hunian yang layak, aman dan sehat," tuturnya.
Dengan semua upaya tersebut, diharapkan Indonesia bisa menjadi negara yang bebas TB pda 2030 mendatang. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved