Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Gerhana Matahari Total Bisa Disaksikan di Langit Timur

Basuki Eka Purnama
07/3/2016 13:55
Gerhana Matahari Total Bisa Disaksikan di Langit Timur
(Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), Thomas Djamaluddin -- MI/Immanuel Antonius)

GERHANA Matahari Total (GMT) diprediksi akan terjadi pada Rabu (9/3) pagi. Masyarakat bisa menyaksikan langsung fenomena langka ini di langit sebelah timur.

"Masyarakat bisa menikmati terjadinya gerhana. Karena terjadi pagi hari, masyarakat bisa mengamati di langit timur," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) Thomas Djamaluddin, Senin (7/3)

Pria yang akrab disapa Djamal itu menerangkan, gerhana matahari merupakan sebuah peristiwa alam biasa ketika bulan terletak di antara bumi dan matahari.

Bayangan bulan akan menutupi sebagian permukaan bumi. Namun, GMT sendiri jarang terjadi yang membuat fenomena itu menjadi perhatian publik.

"Prosesnya mulai dari matahari sudah mulai meninggi maka bulan bergerak dari atas arah barat ke arah timur, jadi akan menutup matahari dari sebelah atasnya. Secara perlahan matahari meninggi lalu bulan makin menurun. Kemudian pada saat maksimun, jalur gerhana matahari total akan mengalami totalitas tertutup bayangan bulan," paparnya.

Menurutnya, ada maupun tidak terjadi gerhana matahari total, menatap langsung matahari sama bahaya bila terlalu lama. Sebab, paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan merusak lapisan retina.

“Cahaya GMT sama dengan cahaya matahari biasa. Kalau hanya beberapa detik saja tidak masalah,” ucap astronom lulusan ITB ini.

Ia menuturkan, masyarakat boleh menyaksikan fenomena langka ini secara langsung. Namun, agar mengurangi risiko kerusakan retina mata, dianjurkan untuk menggunakan lapisan pelindung mata.

Peneliti antariksa itu menuturkan, menggunakan kacamata GMT merupakan cara paling aman menyaksikan peristiwa langit itu.

Kacamata GMT adalah kacamata khusus yang dilengkapi filter Neutral Density 5. Kacamata itu berfungsi mereduksi pancaran sinar matahari hingga 100.000 kali sinar matahari.

Selain menggunakan kacamata GMT, masyarakat juga bisa menggunakan disket, kacamata hitam, foto rongen, hingga air yang ditampung di dalam bak.

"Bisa pakai apapun yang mampu meredupkan cahaya matahari masuk ke mata. Tetapi jangan terlalu lama dan tetap berhati-hati," ujarnya.

Kejadian gerhana ini akan terjadi pada pagi hari. Meski demikian, setiap wilayah memiliki waktu yang berbeda-beda.

Di wilayah Indonesia barat, gerhana mulai pukul 06.20 WIB di wilayah Palembang dan mencapai puncaknya pukul 07.21; wilayah Tanjung Pandan mulai pukul 06.21 dan mencapai puncaknya 07.23 WIB; wilayah Palangkaraya mulai pukul 06.23 dan mencapai puncaknya 07.30 WIB; dan di wilayah Bengkulu (Muko-Muko), gerhana akan mencapai puncaknya pukul 07.19 WIB.

Di wilayah Tengah seperti Palu, gerhana mulai pukul 07.27 WITA dan mencapai puncaknya pukul 08.38 WITA. Hal itu berbeda dengan Ternate yang berada di wilayah Timur, di mana gerhana mulai pukul 08.36 WIT dan mencapai puncaknya 09.52 WIT. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya