Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
DOSEN Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM, Dr Gede Bayu Suparta membuat alat tes yang bisa bisa mendeteksi Covid-19 melalui teknologi radiografi digital.
Alat radiografi digital bisa membuktikan tekena Covid-19 atau tidak jika dilihat dari struktur paru-parunya. Bila terkena virus corona, paru-parunya menjadi rusak. "Intinya lewat radiografi, signifikansinya (akurasinya) sampai 95 persen," kata Bayu Suparta dalam siaran pers, Jumat (26/6).
Saat ini hanya dua alat yang sering digunakan untuk deteksi virus tersebut yakni rapid diagnostic test (RDT) dan polymerase chain reaction (PCR). Dari kedua alat deteksi tersebut, tingkat akurasi deteksi Covid-19 untuk RDT
mencapai 30 persen dan PCR 75 persen.
Bayu mengatakan, alat buatannya sangat mampu menentukan dan identifikasi untuk prognosis pasien yang terkena Covid-19. Bahkan, dalam operasional alat tersebut menurutnya sangat adaptif dengan teknologi 4.0 dan sangat aman bagi pasien dan tenaga medis.
Radiografi digital buatannya sangat aman bagi pasien karena dosis radiasi dibuat serendah mungkin. "Alat ini dikontrol dengan komputer, lalu sinar X memancarkan ke tubuh pasien, terusan radiasi ditangkap detektor dan dihubungkan ke layar monitor, lalu diolah radiografer diberikan ke tenaga fisika medik. Setelah itu, akan transfer ke dokter secara digital sesuai permintaan," katanya.
Salah satu keunggulan alat radiografi digital ini, menurut Bayu, bisa terhubung dengan big data. Sepanjang rumah sakit atau puskesmas memiliki akses internet maka ia bisa mengecek data hasil radiografi pasien dari jarak jauh bila terhubung dengan sistem kesehatan di setiap pusat layanan kesehatan.
Diimpor
Bayu mengatakan, tidak semua rumah sakit memiliki teknologi radiografi digital. Pasalnya, selama ini, radiografi digital masih diimpor dari luar negeri dan harganya sangat mahal. Menurutnya, dari 3000-an rumah sakit di Indonesia hanya rumah sakit tipe A yang mendapat bantuan alat ini dari pemerintah.
"Alat radiografi digital sangat sedikit sehingga menjaadi motivasi besar saya sejak lama melakukan riset alat radiografi digital dengan harga bisa dijangkau," jelas dia.
Bayu mengatakan, harga radiografi digital buatannya jauh lebih murah dari alat sejenis buatan luar negeri yang diimpor. Ia pun bermimpi, radiografi digital tidak hanya ada di rumah sakit, tetapi juga di Puskesmas.
"Bayangkan 9.000 puskesmas bisa memilikinya karena harganya terjangkau," kata dia yang merahasiakan harga alat buatannya tersebut.
30 tahun
Bayu menceritakan, penelitiaan riset radiografi digital ini sudah dilakukannya sejak 30 tahun lalu. Bahkan, penelitiannya sudah diluncurkan pada 15 tahun lalu yang ia dedikasikan sebagai produk unggulan UGM.
Produk ini telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan puluhan produk inovasi lainnya yang digunakan untuk membantu penanggulangan wabah Covid-19 pada 20 Mei lalu di Istana Negara. "Ketika diluncurkan, saya pikir ini tidak main-main. Saya bersama tim bekerja keras menyempurnakan alat ini," terang dia.
Tiga alat radiografi digital buatannya yang sudah diproduksi untuk keperluan mendapatkan izin produksi, izin edar dan uji coba ke pengguna dengan merek Madeena atau Made in Ina (Indonesia). Alat ini sudah dipakai di rumah sakit Tabanan Bali.
Selanjutnya dua alat yang lain digunakan sebagai syarat tahapan proses mendapatkan izin produksi massal. Soal hilirisasi dan komersial sepenuhnya, lanjut dia, diserahkan sepenuhnya ke pemerintah dan stakeholder bidang kesehatan.
"Kita sudah mengajukan izin produksi dan izin edar. Apalagi, Presiden sudah meminta untuk produk inovasi monitoring covid dipermudah izinnya," pungkas dia.(OL-13)
Baca Juga: LIPI Kembangkan Metode RT-Lamp untuk Tes Covid-19
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Kegiatan kali ini turut menghadirkan lokakarya/workshop bertema tren perdagangan instalasi gas medik di Indonesia.
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berkomitmen mendorong pariwisata lokal demi menopang perekonomian daerah bahkan nasional.
DOSEN Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yance Arizona menjelaskan ada beberapa negara yang sudah menerapkan regulasi tentang masyarakat adat seperti di Filipina hingga Australia.
Kisah Reni, Mitra ShopeeFood dari Yogyakarta, yang temukan keseimbangan antara peran ibu dan penghasilan demi wujudkan mimpi anak-anaknya.
Rektor UGM, menegaskan PIONIR bukan sekadar kegiatan seremonial tetapi ruang awal untuk membentuk karakter mahasiswa yang adaptif, kolaboratif, dan solutif.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan isi hatinya soal tuduhan ijazah palsu dalam acara reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved