Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Akurasi Deteksi Covid-19 Buatan Dosen UGM Capai 95 Persen

Ardi T Hardi
26/6/2020 16:45
Akurasi Deteksi Covid-19 Buatan Dosen UGM Capai  95 Persen
Tes covid dengan rapid test(Dok MI)

DOSEN Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM, Dr Gede Bayu Suparta membuat alat tes yang bisa bisa mendeteksi Covid-19 melalui teknologi radiografi digital.

Alat radiografi digital bisa membuktikan tekena Covid-19 atau tidak jika dilihat dari struktur paru-parunya. Bila terkena virus corona, paru-parunya menjadi rusak. "Intinya lewat radiografi, signifikansinya (akurasinya) sampai 95 persen," kata Bayu Suparta dalam siaran pers, Jumat (26/6).

Saat ini hanya dua alat yang sering digunakan untuk deteksi virus tersebut yakni rapid diagnostic test (RDT) dan polymerase chain reaction (PCR). Dari kedua alat deteksi tersebut, tingkat akurasi  deteksi Covid-19 untuk RDT
mencapai 30 persen dan PCR 75 persen.

Bayu mengatakan, alat buatannya sangat mampu menentukan dan identifikasi untuk prognosis pasien yang terkena Covid-19. Bahkan, dalam operasional alat tersebut menurutnya sangat adaptif dengan teknologi 4.0 dan sangat aman bagi pasien dan tenaga medis.

Radiografi digital buatannya sangat aman bagi pasien karena dosis radiasi dibuat serendah mungkin. "Alat ini dikontrol dengan komputer, lalu sinar X memancarkan ke tubuh pasien, terusan radiasi ditangkap detektor dan dihubungkan ke layar monitor, lalu diolah radiografer diberikan ke tenaga fisika medik. Setelah itu, akan transfer ke dokter secara digital sesuai permintaan," katanya.

Salah satu keunggulan alat radiografi digital ini, menurut Bayu, bisa terhubung dengan big data. Sepanjang rumah sakit atau puskesmas memiliki akses internet maka ia bisa mengecek data hasil radiografi pasien dari jarak jauh bila terhubung dengan sistem kesehatan di setiap pusat layanan kesehatan.

Diimpor

Bayu mengatakan, tidak semua rumah sakit memiliki teknologi radiografi digital. Pasalnya, selama ini, radiografi digital masih diimpor dari luar negeri dan harganya sangat mahal. Menurutnya, dari 3000-an rumah sakit di Indonesia hanya rumah sakit tipe A yang mendapat bantuan alat ini dari pemerintah.

"Alat radiografi digital sangat sedikit sehingga menjaadi motivasi besar saya sejak lama melakukan riset alat radiografi digital dengan harga bisa dijangkau," jelas dia.

Bayu mengatakan, harga radiografi digital buatannya jauh lebih murah dari alat sejenis buatan luar negeri yang diimpor. Ia pun bermimpi, radiografi digital tidak hanya ada di rumah sakit, tetapi juga di Puskesmas.

"Bayangkan 9.000 puskesmas bisa memilikinya karena harganya terjangkau," kata dia yang merahasiakan harga alat buatannya tersebut.

30 tahun

Bayu menceritakan, penelitiaan riset radiografi digital ini sudah dilakukannya sejak 30 tahun lalu. Bahkan, penelitiannya sudah diluncurkan pada 15 tahun lalu yang ia dedikasikan sebagai produk unggulan UGM.

Produk ini telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan puluhan produk inovasi lainnya yang digunakan untuk membantu penanggulangan wabah Covid-19 pada 20 Mei lalu di Istana Negara. "Ketika diluncurkan, saya pikir ini tidak main-main. Saya bersama tim bekerja keras menyempurnakan alat ini," terang dia.

Tiga alat radiografi digital buatannya yang sudah diproduksi untuk keperluan mendapatkan izin produksi, izin edar dan uji coba ke pengguna dengan merek Madeena atau Made in Ina (Indonesia). Alat ini sudah dipakai di rumah sakit Tabanan Bali.

Selanjutnya dua alat yang lain digunakan sebagai syarat tahapan proses mendapatkan izin produksi massal. Soal hilirisasi dan komersial sepenuhnya, lanjut dia, diserahkan sepenuhnya ke pemerintah dan stakeholder bidang kesehatan.

"Kita sudah mengajukan izin produksi dan izin edar. Apalagi, Presiden sudah meminta untuk produk inovasi monitoring covid dipermudah izinnya," pungkas dia.(OL-13)

Baca Juga: LIPI Kembangkan Metode RT-Lamp untuk Tes Covid-19



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya