Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pembelajaran Jarak Jauh Harus Didukung Adaptasi Kurikulum

Mediaindonesia.com
21/6/2020 16:14
Pembelajaran Jarak Jauh Harus Didukung Adaptasi Kurikulum
Murid SD mengerjakan ujian akhir semester secara daring.(Antara/Raisan Al Farisi)

WAKIL Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, meminta pemerintah untuk menyederhanakan kurikulum. Sehingga, lebih adaptif diterapkan dalam sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi covid-19.

Penyederhanaan kurikulum dengan cara menganalisis subjek kurikulum, berdasarkan strategi pembelajaran berbasis daring. Tanpa penyederhanaan kurikulum yang lebih adaptif, belajar jarak jauh dipastikan gagal.

"Bangsa ini akan melahirkan satu generasi drop out. Dalam arti, satu generasi putus didik," ujar Rerie, sapaan akrabnya, dalan keterangan tertulis, Minggu (21/6).

Baca juga: Ini Syarat untuk Ciptakan New Normal di Sekolah

Dalam hal ini, drop out bukan berarti putus sekolah. Sebab, sekolah secara formal tetap berlanjut dengan PJJ.  Akan tetapi, karena kurikulum tidak disederhanakan adaptif sesuai format PJJ, maka tujuan pembelajaran tidak tercapai. Akhirnya, terjadi anak-anak yang putus didik.

Menurut Rerie, penyederhanaan kurikulum mencakup tiga hal, yakni materi pelajaran yang disarikan, jam pelajaran yang lebih singkat dan guru yang lebih interaktif dengan peserta didik. Kendala psikologis dan teknis peserta didik, orang tua dan guru, harus segera diatasi sebelum menjalankan kurikulum.

"Menanamkan pola pikir yang sama tentang cara baru belajar. Dari selama ini tatap muka menjadi belajar jarak jauh, ini harus segera dilakukan. Agar pemangku kepentingan bisa bergerak bersama merealisasikannya," tutur legislator Partai NasDem.

Baca juga: Dampak Pandemi, Kualitas Pendidikan Alami Penurunan

Jelang tahun ajaran baru pada Juli mendatang, orang tua, peserta didik dan guru masih mempertanyakan pola belajar yang akan dijalankan. Dia menegaskan perlu sosialisasi yang masif sebelum pelaksanaan PJJ. Sehingga, orang tua, peserta didik dan guru bisa mempersiapkan pola belajar dengan baik.

Pada prakteknya, pola PJJ memerlukan kerja sama yang erat antara peserta didik, orang tua dan guru. Pemahaman yang sama tentang PJJ, lanjut Rerie, menentukan kesuksesan dalam pola pembelajaran.

Sistem belajar jarak jauh menuntut guru, pemerintah dan peserta didik lebih kreatif. Pembuatan konten digital dengan muatan lokal dalam sistem belajar jarak jauh, juga menuntut keterampilan dan dukungan teknis dari guru, pemerintah pusat dan pemerintah daerah.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya