Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penjaga Ciliwung

Bagus Pradana
11/6/2020 00:55
Penjaga Ciliwung
Penjaga Ciliwung, Suparno Jumar(Dok. Pribadi)

HALOOOO #LaskarKarung. Jangan lupa weekend ini kita akan bersihbersih Sungai Ciliwung lagi. Kegiatan nya di Sukaresmi, Perumahan Graha Grande dari pukul 08.00 sampai selesai . Bagi yg belum pernah ikut gabung, yuk gabung tinggal datang aja, kalo bingung lokasi nya bisa hubungi narahubung nya 08176964078 (Pakde Parno) . Ditunggu yaa sabtu besok, jangan lupa bawa air minum dalam tumbler!

Demikian flyer pengumuman yang diunggah di akun Instagram Bogor Ciliwung Community pada awal Februari lalu. Kegiatan yang diberi nama Mulung Sampah Ciliwung itu rutin mereka lakukan di akhir pekan. Demikian aku Suparno Jumar, salah seorang senior dari Komunitas Peduli Ciliwung Kota Bogor. Pria yang akrab disapa Pakde Parno itu lelah mengabarkan kondisi perkembangan salah satu sungai terpenting di Tatar Pasundan ini melalui berbagai postingan di media sosialnya.

Kepada Media Indonesia, pekan lalu, pria asal Purworejo, Jawa Tengah, ini bercerita awal ketertarikannya dengan Ciliwung. Sungai ini, kata dia, mirip Sungai Bogowonto, di desa asalnya dulu, Desa Soko - Bagelen, Purworejo.

Suparno merantau ke Jakarta pada 1989 untuk bekerja hingga akhirnya pindah ke Bogor pada 1995. “Kala itu sungai di kawasan Bogor masih asri seperti di desa saya dulu,” ujarnya.

Seiring waktu, sampah mulai mencemari sungai di tempat tinggalnya itu sehingga Suparno pun memutuskan untuk bergabung dengan Komunitas Peduli Ciliwung. “Tiap Sabtu biasanya komunitas kami ini melakukan aksi kecilkecilan mungutin sampah yang ada di aliran Sungai Ciliwung di Kota Bogor,” ujar Suparno.

Suparno sempat bekerja di sebuah event organizer (EO) terkenal di Jakarta. Namun, pada 2019, ia memutuskan melepas pekerjaannya dan memilih mencurahkan segala hidupnya di sungai, tempat yang selalu menyita perhatiannya. Setahun sebelumnya, ia menjadi anggota Tim Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung.

Kini salah satu agenda rutinnya ialah menginisiasi kegiatan bersih sungai bersama Komunitas Peduli Ciliwung. “Komunitas Peduli Ciliwung ini didirikan pada tahun 2009, saya belum gabung waktu itu. komunitas ini berawal dari kegelisahan teman-teman aktivis lingkungan yang hobi memancing, beberapa kali mereka melempar mata kail itu bukan ikan yang ditangkap tapi sampah,” ungkap ayah empat orang anak ini.

Dari generasi ke generasi, kegiatan bersih sungai bertajuk ‘Mulung Sampah Ciliwung’ inilah yang menjadi agenda rutin komunitas. KPC biasanya mengadakan kegiatan ini setiap hari Sabtu dan Minggu, dan terbuka untuk umum. “Ini ialah salah satu aksi yang boleh dibilang nyata walaupun mungkin kalau dibahasakan itu ibarat menggarami air laut,” tutur pria berusia 48 tahun tersebut.


Butuh bantuan

Setiap pekannya, hampir dapat dipastikan puluhan karung berisi sampah basah berhasil tim relawan naikkan dari Sungai Ciliwung, mulai plastik sekali pakai, styrofoam, limbah tekstik, hingga sampah-sampah kategori B-3.

“Seperti baru-baru ini kami menemukan sampah kateter atau kantong urine dan ada juga kantong darah yang masih ada selang dan jarumnya. Sampah ini sudah kami ambil dan kami laporkan kepada dinas terkait, saya harap ini menjadi catatan keras bagi kita,” tegas Suparno.

Kini Komunitas Peduli Ciliwung berkerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor terkait pengolahan sampah Ciliwung. Namun, kerja sama tersebut belum optimal karena pengolahan sampah on the spot masih belum dapat dilakukan karena ketiadaan alat pengolahan sampah mandiri. Pakde Parno berharap pemerintah berkenan menyediakan fasilitas pengolahan agar permasalahan sampah di Ciliwung dapat langsung diselesaikan di tempat dan saat itu juga.

“Untuk saat ini karena memang belum ada alat untuk mengolahnya. Jadi, sampah-sampah itu kami kumpulkan di dalam karung dan biasanya akan diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor untuk dibuang ke TPA,” ungkap Suparno. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya