Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pandemi Picu Kekerasan ke Perempuan

MI
11/6/2020 00:35
Pandemi Picu Kekerasan ke Perempuan
Kekerasan terhadap perempuan(Ilustrasi )

KASUS kekerasan dalam rumah tangga kian meningkat secara signifikan selama pandemi covid-19. Berdasarkan data Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Komnas Perempuan, kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat sebesar 75% sejak terjadinya pandemi.

Berbagai faktor seperti stres, terganggunya jejaring perlindungan dan sosial, hilangnya pendapatan, dan menurunnya akses ke layanan publik memperburuk risiko kekerasan bagi perempuan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dari 29 Februari sampai 5 Juni 2020, terdapat 710 kekerasan terhadap perempuan dewasa selama masa pandemi covid-19.

“Bentuk-bentuk kekerasan yang paling banyak terjadi di dalam laporan Simfoni PPA adalah paling tinggi kekerasan fi sik, disusul kekerasan psikis, seksual, dan penelantaran,” ungkap Sekretaris Kementerian PPPA Pribudiarta Nur Sitepu dalam media briefing virtual yang diselenggarakan Axa, kemarin.

Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) juga mencatat peningkatan pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan selama pandemi covid-19. Menurut Direktur LBH APIK Siti Mazumah, pada 2019 rata-rata aduan yang diterima sebanyak 30-an kasus per bulan. Namun, sejak 16 Maret sampai 7 Juni 2020 ini, LBH APIK menerima 90 aduan kasus kekerasan terhadap perempuan setiap bulan.

Selain itu, kata Siti, mayoritas bentuk kekerasan yang diadukan kepada LBH APIK pun berubah, dari sebelumnya KDRT yang menempati posisi teratas menjadi kekerasan berbasis daring pada masa pandemi. Setelah melihat fenomena tersebut, Axa Mandiri dan Axa meluncurkan sebuah program untuk membangun kesadaran dan pemahaman tentang kekerasan di ranah privat. Program ini dinamakan Aman untuk Semua. Tujuan dari inisiatif itu ialah untuk meningkatkan kesadaran, memberikan edukasi tentang penanganan dan pencegahan kekerasan, serta pemberdayaan perempuan. (Ifa/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya