Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEJAUH ini ada 13 varian SARS-Cov2 atau pemicu covid-19 yang ditemukan di Indonesia dan didaftarkan ke lembaga yang menaungi kolaborasi data global terkait virus, GISAID.
"Dari 13 varian itu, tujuh ditemukan oleh Lembaga Eijkman dan enam oleh Universitas Airlangga," kata tim peneliti vaksin covid-19 Lembaga Eijkman dan Tim Pakar Gugus Percepatan covid-19, Herawati Supolo Sudoyo dalam diskusi virtual Melting Pot Community, Senin (8/6).
Baca juga: Presiden Tunjuk Kepala BP2MI Pimpin Perang Lawan Sindikat
Informasi mengenai berbagai varians genetik virus SARS-Cov2, sambung dia, sangat diperlukan untuk melacak rute penularan dan kecepatan adaptasi virus selain untuk mengembangkan berbagai jenis vaksin yang sesuai dengan kondisi negara masing-masing.
Keberadaan vaksin akan membantu terbentuknya imunitas kelompok (herd immunity). Herd immunity akan tercapai jika 90-95% populasi memiliki kekebalan sehingga penduduk yang rentan akan terlindungi dari penularan.
Baca juga: Menkominfo Tekankan Tiga Aspek Hadapi Kenormalan Baru
Menurut dia, tim peneliti vaksin covid-19 Lembaga Eijkman tengah melakukan studi penguraian informasi genetik (genome sequencing) virus SARS-Cov2 dan pengembangan vaksin.
Berdasarkan fakta ini, transisi menuju normal baru harus dilakukan secara hati-hati dan bertahap, seperti diingatkan oleh Ketua Laboratorium Mikrobiologi FKUI dan Tenaga Ahli Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pratiwi P Sudarmono.
Sejumlah kegiatan, sambung dia, masih harus dijalankan dari rumah atau secara jarak jauh. Protokol kesehatan termasuk jaga jarak dan penggunaan masker di ruang publik harus diikuti secara ketat.
Pemerintah, lanjut kandidat astronot itu, juga harus memastikan kapasitas test, trace, isolate, dan treat terus ditingkatkan. Di saat yang sama, pemerintah dan masyarakat harus siap untuk kembali melakukan PSBB jika terjadi gelombang kedua pandemi.
Baca juga: Presiden Tunjuk Kepala BP2MI Pimpin Perang Lawan Sindikat
Adapun psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyoroti situasi pandemi dan isolasi selama PSBB yang menyebabkan guncangan yang cukup besar terhadap keadaan emosi seseorang. Untuk menghadapi itu, masyarakat juga harus membangun ketahanan diri dan keluarga.
Menurut Vera, wajar jika individu merasa takut menghadapi ketidapkastian dalam kondisi normal baru pascapandemi. Tapi sesuatu yang baru juga menawarkan peluang untuk belajar dan berkembang. "Artinya kita harus siap untuk menerima, beradaptasi dan menjalankan rutinitas baru." (X-15)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved