Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PESAN berantai di aplikasi perbincangan Whatsapp menyatakan kekecewaan pendakwah sekaligus Pembina Yayasan Daarut Tauhiid Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym terhadap pemerintah.
Dalam pesan berjudul "PERJUANGAN KITA MENAHAN DIRI DIRUMAH AJA DI HIANATI LAGI" itu, Aa Gym dituliskan meganggap kebijakan pemerintah telah menyayat hati umat Islam karena masjid dikunci dan saat Ramadan tidak ada salat berjemaah di masjid.
"Yg lebih menyakitkan hati, mesjid-2 di kunci, ibadah berjamaah selama bulan romadhon hampir tidak pernah terisi di mesjid-mesjid....Setelah romadhon sudah mau usai, mereka malah mengadakan konser besar-besaran....Kemana hati perasaan mereka......"
Baca juga : Antisipasi Hoaks Jelang Pemilu 2024, Literasi Digital jadi Solusi
Berikut adalah pesan yang beredar.
Klarifikasi hoaks mengatasnamakan pendakwah sekaligus Pembina Yayasan Daarut Tauhiid Abdullah Gymnastiar. (Dok Instagram @aagym)
Baca juga : Masyarakat Surabaya Harus Berani Lawan Hoax
"PERJUANGAN KITA MENAHAN DIRI DIRUMAH AJA DI HIANATI LAGI
(OLEH: KH. Abdullah Gymnastiar)
Pernyataan kebijakan pemerintah hingga kini, masih sangat menyayat hati ummat Islam, Rasa-rasanya sudah sepuluh tahun, para Ulama Islam di gini gituin oleh mereka...Namun sampai saat ini , ummat Islam masih juga meng-elus eluskan dada sebagaiman tuntunan Baginda Nabi Muhammad SAW ....Islam di hina, Nabi di hina, Al-Qur'an di-sobek2 oleh mereka, tetapi tidak juga di hukum dgn hukuman yg tepat, malah sering sekali membuat pernyataan palsu, bahwa si penghina tersebut sebagai orang yg tidak waras... Ummat Islam masih saja bisa bersabar,meski para Ulama-ulamanya banyak yang di penjarakan di fintah sana-sini... Tetapi ummat masih bisa bersabar karna tuntunan agamanya...*
Baca juga : Jaga Pemilu Tetap Damai, Kominfo Bentuk Satgas Anti Hoaks
Yg lebih menyakitkan hati, mesjid-2 di kunci, ibadah berjamaah selama bulan romadhon hampir tidak pernah terisi di mesjid-mesjid....Setelah romadhon sudah mau usai, mereka malah mengadakan konser besar-besaran....Kemana hati perasaan mereka......
Dan rasa-rasanya, firaun sekalipun, tidak pernah berbuat se-keji itu ada manusia yg banyak.....
Dimana lagi rasa takut dosa-mu wahai pemerintah.....?
Dimana lagi rasa takut dosa-mu wahai para aparat polisi....? Dimana lagi rasa takut dosa-mu wahai para wakil rakyat....... ?Baca juga : Komunitas Difabel Aceh Belajar Kenali Berita Hoaks
Ya...... Hari ini kalian berbuat sekeji ini pada Ummat muslim masyarakat lainnya, tetapi ingatlah hidupmu di dunia ini hanya sebentar saja, kalian pun akan pulang juga ke kuburan dgn hanya terbungkus oleh kain kafan..Ingatlah....Siksa kubur itu sangat pedih Jendral ...Api Neraka itu tidak pernah ada di dunia in tingkat kepanasannya
Hanya saja, kami khawatir..Jika Allah langsung yg menggetarkan hati kami, untuk melawan anda semua......Karna kami bukanlah nabi yg punya kesabaran tinggi........!!!!*
(KH. Abdullah Gymnastiar)
Baca juga : Program Babinsa Duta Informasi Positif Diharap Bisa Tangkal Berita Hoaks
Saat ditelusuri ke akun Instagram terverifikasi Aa Gym,@aagym @aagym, memberikan klarifikasi tentang pesan yang beredar dan mencatut namanya itu. Dia menyatakan pesan tersebut bukan tulisan atau materi tausiahnya.
KLARIFIKASI - PESAN WHATSAPP KH.ABDULLAH GYMNASTIAR YANG TERSEBAR.
Sahabat sekalian, pesan yang tersebar di atas ini bukan tulisan atau materi tausyah yang di sampaikan oleh KH.Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.
Baca juga : Tangkal Hoaks, Anggota DPR Sarankan Saring Informasi Sebelum Sharing
Hingga Selasa (26/5), unggahan itu telah disukai oleh 25.169 pengguna Instagram dan 578 komentar.
Seperti dituliskan @alifbatasa25, "Semoga pemyebar hoax diberi kesadaran dan bertaubat."
Adapun akun @adah.32 mengomentari, "Akal sehat sudah pada hilang." (Ant/X-15)
Pembekalan literasi digital diperlukan sebagai solusi untuk mengantisipasi penyebaran hoaks menjelang Pemilu 2024.
transformasi digital membawa arus informasi yang begitu cepat sehingga terdapat celah untuk masuknya konten negatif seperti informasi palsu atau hoax.
Kominfo bentuk Satgas Anti Hoaks demi wujudka pemilu damai
Tujuh capaian disepakati pada pertemuan tingkat menteri negara-negara ASEAN yang bertanggung jawab di bidang informasi di Da Nang Vietnam.
Komunitas Difabel Aceh belajar mengenali ciri-ciri berita hoaks
Program ini pun bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi dan menyebarkan informasi yang akurat dan positif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved