Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Maksimalkan Tes Masif Covid-19 dengan PCR dan TCM

Atalya Puspa
08/5/2020 18:16
Pemerintah Maksimalkan Tes Masif Covid-19 dengan PCR dan TCM
Ilustrasi(AFP)

SALAH satu langkah pemerintah untuk menekan penyebaran covid-19 yakni dengan melakukan uji covid-19 secara masif.

Yurianto menyatakan, hingga kini pihaknya telah menjalankan 2 metode uji covid-19, yakni polymerase chain reaction (PCR) realtime dan tes cepat molekuler (TCM) yang baru dikembangkan.

"Mulai kemarin 1 laboratorium wisma atlet berbasis tes cepat molekuler untuk memeriksa antigen sudah kita operasionalkan. Kita juga sudah kirim spesimen ke lebih 15 mesin TCM di seluruh Indonesia," kata Yurianto dalam telekonfrensi di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (8/5).

"Catridge sudah ada di jalan dalam rangka untuk mencapai sasaran yang sudah kita target. Dan sebagian sudah diterima lab dan sudah dilakukan pemeriksaan," imbuhnya.

Baca juga :Mau Longgarkan PSBB, Pemerintah Diminta Mampu Kendalikan Pandemi

Yurianto membeberkan, hingga kini pihaknya telah memeriksa sebanyak 143.453 spesimen menggunakan realtime PCR. Sementara, 328 spesimen diperiksa melalui TCM.

"Pasien terkonfirmasi melalui tes PCR sebanyak 13.026, sementara menggunakan tes cepat molekuler sebanyak 86. Sehingga akumulasi pasien positif menjadi 13.112," bebernya.

Selain melakukan intervensi di bidang kesehatan, Yurianto menyatakan, solidaritas kemanusiaan merupakan modal utama untuk menghadapi covid-19. Hal tersebut terbukti membuahkan hasil saat diterapkan pada pandemi spanish flu pada 1918 silam.

"Pelajaran sebelumnya terjadi adalah fokus pada upaya kemanusiaan. Menyembukan pasien dan menolong yang terdampak krisis ekonomi pandemi," kata Yurianto.

Untuk itu, langkah konkret yang harus dilakukan yakni pembatasan kontak antar individu, dan meningkatkan stamina untuk masyarakat yang sehat agar tidak terinfeksi.

Yurianto optimistis, apabila semua upaya dilakukan secara konsisten, maka pandemi covid-19 dapat ditekan pada Juni atau Juli mendatang.

"Berbagai perguruan tunggi, pakar telah melakuian kajian perhitungan matematis covid-19. Optimisme kita redakan covid-19 di Juni - Juli adalah tantangan kita. Kuncinya adalah kita semua. Mari kita bersatu, bersama-sama terus-menerus melawan covid-19," tandasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya