Tarian Lesbian Wadon Belok Juara Nasional

SEJUMLAH mahasiswi Universitas Jember, Jawa Timur, menciptakan tarian yang diberi nama Wadon Belok. Sesuai namanya, narasi tarian itu menceritakan penyimpangan seksual kaum perempuan alias lesbian.

Tarian itu dibuat melalui riset di tengah kontroversi LGBT (lebisan, gay, biseksual, dan transgender). Pesan yang disampaikan sangat jelas: agar dalam kehidupan sehari-hari, mereka tidak dikucilkan apalagi didzolimi.

Wadon Belok meraih juara nasional dalam festival tari se-Indonesia di Malang. Ia memenangkan 5 kategori dalam gebyar festival tari ke-23 antaruniversitas se-Indonesia yang digelar di kampus Universitas Brawijaya, Malang.

Para pencipta Wadon Belok mengatakan sebelum menciptakan tarian tersebut mereka melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui seluk beluk kehidupan kaum lesbian di sekitar mereka. Dari riset dan hasil wawancara kaum lesbian tersebut, mereka tuangkan dalam gerakan tari.

Kini, ditengah kontroversi LGBT, para mahasiswa juga ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui seni tari, jangan mendiskriminasi orang yang berbeda karena pada dasarnya kaum LGBT juga ingin hidup normal seperti pada umumnya.

Dalam merangkul kaum LGBT, para mahasiswa juga berpesan agar jangan sampai mendahulukan cara-cara kekerasan, tetapi melalui cara-cara yang lebih humanis. (X-2)