Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

MTI Sebut tidak Mudik Adalah Langkah yang Tepat di Tengah Pandemi

Insi Nantika Jelita
20/4/2020 09:45
MTI Sebut tidak Mudik Adalah Langkah yang Tepat di Tengah Pandemi
Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang bus antarkota dalam provinsi jurusan Malang-Surabaya di check point mudik terpadu.(MI/Bagus Suryo)

KETUA Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai langkah warga untuk tidak mudik sudah tepat di tengah pandemi covid-19.

"Menunda mudik bukan berarti tidak mudik. Cuma waktunya tidak sekarang, masih bisa diganti di lain hari. Keselamatan kesehatan keluarga dan lingkungan menjadi pertimbangan untuk menunda mudik," ujar Djoko dalam keterangan resmi, Senin (20/4).

Berdasarkan hasil survei daring oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan, sebanyak 57% responden memutuskan tidak mudik, 37% belum mudik, dan 7% sudah mudik.

Baca juga: Legislator NasDem Ulurkan Tangan untuk Kaum Papa

Ada 42.890 responden yang turut berpartisipasi. Responden berasal dari Jabodetabek 32,7%, lalu 12,3% Jatim, 12% Jateng, 9,7% Jabar, sisanya 33,3% dari daerah lain seluruh Indonesia.

"Sejumlah 99% sudah memahami dan mengetahui terkait virus korona atau covid-19. Lalu yang sangat paham 55%, paham 44%, dan sisanya sangat tidak paham," kata Djoko berdasarkan hasil survei tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan, 7% warga sudah mudik dini, alasannya 28,9% telah menerapkan work from home (WHF), 28% untuk menghindari penularan di tempat kerja atau belajar, lalu 15,5% telah menerapkan belajar atau kerja di rumah (e-learning), 6,9% tempat bekerja ditutup sementara, dan 20,7% alasan lainnya.

Sementara untuk daerah tujuan mudik terbanyak ke Jawa Tengah sebesar 24,2%, Jawa Timur (23,8%), Jawa Barat (12,7%), Jabodetabek (6,3%) dan sisanya 33% ke daerah lain di Indonesia.

Lebih rinci lagi, moda yang digunakan terbanyak mobil pribadi 23,9%, sepeda motor 22,6%, pesawat udara 17,7%, kereta 14,6%, bus 10,1%, dan kapal laut 1,1%.

Di samping itu, responden yang menyatakan belum mudik sebesar 37%. Namun, setelah mendapatkan informasi tentang bahaya virus korona, sebanyak 66% tidak jadi mudik dan 34% tetap akan mudik.

Responden yang tetap akan mudik, berencana mudik menggunakan moda pesawat udara (37,9%), mobil pribadi (29%), KA (14,6%), sepeda motor (6,6%), dan bus (6,5%).

Bagi responden yang memilih tidak mudik, mereka beralasan khawatir diri sendiri dan keluarga tertular covid-19 sebanyak 43%, mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak mudik Lebaran 17%, dan 40% memilih selain kedua alasan.

Hal yang dilakukan saat mereka memilih tidak mudik adalah 87% tetap tinggal di rumah sesuai anjuran pemerintah dan melakukan silaturahmi melalui telepon, sms, dan media sosial.

Kemudian 0,3% akan bepergian di dalam kota, tanpa khawatir tertular Covid -19. Sisanya 13% punya alasan lain, tidak memilih keduanya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya