Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah ditetapkan sebagai pademi oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Pasalnya, Covid-19 telah mewabah ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Dari hari ke hari jumlah kasus di seluruh dunia cenderung meningkat secara eksponensial. Berdasarkan data dari Worldometers, jumlah Covid-19 telah mencapai 1.991.275 kasus hingga Rabu (15/4/2020) pagi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 467.074 pasien telah dinyatakan sembuh.
Di Indonesia, kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga Rabu (15/4/2020) sesuai data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencapai 5.136 orang. Pasien sembuh 446 orang serta pasien meninggal dunia sebanyak 469 orang.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa penularan masih terjadi. Oleh karena itu, Pemerintah berupaya mengajak seluruh elemen bangsa saling bahu membahu untuk memastikan tidak ada lagi terjadi penularan Covid-19.
Strategi Pemerintah Presiden Joko Widodo telah mengambil keputusan hukum dengan menerbitkan Keputusan Presiden No 7 tahun 2020 yang berisi tentang pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Melalui Keppres tersebut, pertama, Pemerintah berupaya meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
Kedua, penanganan pandemi Covid 19 dapat dilakukan secara integratif. Hal itu, dipertegas dengan Keppres No 9/2020 tentang Perubahan atas Putusan Presiden No 7/2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Di dalam Keppres No 9/2020 ditambahkan keterlibatan Kementerian, Lembaga, Badan dan Pemerintah Daerah. Targetnya, setiap jenjang Pemerintah bertindak dalam satu gugus tugas yang sinkron, fokus dan terarah. Upaya itu menunjukkan kesungguhan pemerintah dalam penanganan pandemi.
Ketiga, pemerintah berupaya meningkatkan antisipasi terhadap eskalasi penularan Covid-19. Melalui kebijakan PSBB, pembatasan sosial diperlukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Bahkan pemerintah telah mengeluarkan Perpu No 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid 19 dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan atau Stabilitas Sistem Keuangan. Di dalam peraturan itu disebutkan bahwa pandemi Covid 19 dipandang sebagai ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan sistem stabilitas keuangan. Penetapan PSBB diperkirakan akan dapat membawa dampak pada dinamika ekonomi nasional. Oleh karena itu, pemerintah melakukan intervensi untuk menstabilkan kondisi ekonomi.
Pemerintah mengambil langkah luar biasa untuk menstabilkan sistem dan kehidupan ekonomi masyarakat, menjamin kesehatan masyarakat dan stabilitas sistem keuangan negara. Pada tahun anggaran 2020 ini pemerintah memberi tambahan anggaran bagi APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) untuk penanganan Covid 19 sebesar Rp 405,1 Triliun. Anggaran sebesar itu, sepenuhnya diorientasikan kepada penanganan, pencegahan dan implikasinya atas penanganan dan pencegahan Covid-19 tersebut.
Dari anggaran Rp405,1 Triliun itu, sebesar Rp70 triliun digunakan untuk pembelian alat-alat kesehatan yang berhubungan langsung dengan penanganan dan pencegahan Covid 19. Sebesar Rp 110 Triliun dipakai untuk perlindungan jaminan sosial, sembako murah, kartu prakerja dan subsidi kebutuhan sosial. Sebesar Rp 70 Triliun dipakai untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR (Kredit Usaha Rakyat). Sedangkan sebesar Rp 150 Triliun dipakai untuk pemulihan ekonomi nasional.
Bangun Kesadaran Permasalahan Covid-19 tidak hanya soal kesehatan pasien yang terkena virus. Ada potensi penularan masif dan tidak mudah teridentifikasi secara kasat mata. Bahkan, pembawa virus (carrier) terkadang tidak menunjukkan gejala menderita Covid-19. Oleh karena itu, Pemerintah berupaya menangani penderita Covid-19 dan pada saat bersamaan juga memutus rantai penyebaran Covid-19. *Bagi mereka yang terkorfirmasi positif Covid-19, Pemerintah menyediakan penanganan medis, perawatan dan pengobatan. Namun, kemampuan penanganan terhadap pasien positif Covid-19 akan dipengaruhi jumlah pasien, ketersediaan tenaga medis, kamar isolasi, peralatan kesehatan dan jumlah rumah sakit. Selain itu, ada risiko kesehatan, sosial dan keselamatan yang dihadapi tenaga medis dan tenaga nonmedia ketika menangani pasien Covid-19.
Guna memutuskan penularan dan menghentikan penyebaran Covid 19, Pemerintah berupaya untuk menyadarkan sekaligus memberikan pemahaman kepada seluruh elemen masyarakat. Pemerintah telah mengambil kebijakan dan langkah strategis. Mulai dari penetapan protokol kesehatan di tempat kerja, meliburkan anak-anak sekolah dan perguruan tinggi, dan pengurangan transportasi umum.
Selain itu ada pula bantuan jaminan sosial, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mencakup antara lain pembatasan kegiatan di tempat umum, pembatasan kegiatan keagamaan termasuk pembatasan terkait aspek pertahanan dan keamanan.
Di tingkat individu, Pemerintah juga menggiatkan kampanye pshysical distancing, gerakan cuci tangan, gerakan tidak mudik, gerakan pakai masker, bekerja dari rumah. Langkah-langkah strategis pemerintah menjadi tidak ada artinya, jika peringatan, pesan, dan bantuan yang semua ditujukan untuk menghentikan penularan Covid-19, tidak menjadi kesadaran bersama dan dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan.
Satukan Tindakan Keberhasilan penanganan Covid 19 ditentukan oleh kesadaran bersama, kedisiplinan dalam bertindak untuk mengantisipasi dan mencegah penularan, serta mendapatkan cara yang tepat untuk menghentikan penyebaran. Faktor-faktor tersebut, berada di pundak kita masingmasing. Tidak seorang pun boleh abai dan tidak mengambil bagian. Setidaknya bagi diri dan kelurganya untuk melakukan pencegahan terhadap penularan.
Bangsa kita adalah bangsa yang guyup, kebersamaan serta senang berkumpul. Sedangkan penularan itu terjadi karena kontak sosial. Untuk ini, pemerintah senantiasa mengingatkan agar kita menjaga jarak, cuci tangan, kerja dari rumah, jangan bepergian, pakai masker, dan jangan berjabat tangan dulu. Pendek kata, usaha untuk terus membangun kesadaran dan bertindak disiplin dilakukan hingga benarbenar penularan terputus.
Namun di sisi lain, bangsa kita memiliki daya tahan tinggi, dukungan alam yang luar biasa, serta keanekaragaman hayati yang menakjubkan di daerah tropis. Masyarakat Indonesia telah memiliki tradisi pengobatan berdasarkan ketersediaan tumbuh-tumbuhan, akar-akaran, dedaunan dan bebijian. Pengalaman nenek moyang bangsa Indonesia mengajari banyak hal tentang memanfaatkan apa yang ada di sekitar lingkungan untuk menghadapi tantangan hidup.
Dalam situasi pandemik semacam ini, kekuatan kita untuk memutuskan rantai penularan Covid 19 adalah kesadaran bersama dan bertindak disiplin. Banyak tindakan kecil yang berarti. Dengan menjaga jarak, tidak berkeliaran tanpa arah, menghidnari pertemuan dengan jumlah banyak orang, rajin cuci tangan, memakai masker dan memahami risiko penularan Covid-19.***
Ubah data rumit jadi visual menarik! Infografis: solusi jitu sajikan informasi padat, mudah dicerna, dan memikat audiens.
Infografis: Visualisasikan data kompleks jadi cerita menarik! Pelajari cara efektif menyampaikan informasi lewat infografis yang memukau.
Berbagai pencapaian serta program-program kemanusiaan telah ditorehkan oleh Kementerian Agama
NASIB RUU tentang Pelindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) kembali digantung.
Kredit Usaha Rakyat untuk Produktivitas Masyarakat dan Menjaga Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Tiga mesin ekonomi harus bergerak bersama dan berkesinambungan
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved