Jangan Lengah Lawan Tuberkulosis

Atalya Puspa
15/4/2020 08:00
Jangan Lengah Lawan Tuberkulosis
TES PARU: Seorang warga melakukan tes kesehatan paru-paru dengan alat "smoker test" saat peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia.(Antara)

ORANG yang terinfeksi virus korona baru (covid-19) dan tuberkulosis (Tb) menunjukkan gejala yang sama, seperti batuk, demam, dan kesulitan bernapas. Kedua penyakit ini juga menyerang organ paruparu dan sama-sama menular melalui kontak erat.

Meski demikian, pengobatan kedua jenis penyakit infeksi menular ini sungguh berbeda. Dengan masa inkubasi 14 hari, orang yang terinfeksi virus korona bisa sembuh sendiri dengan bertumpu pada imunitas tubuh, sedangkan Tb yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis memiliki masa inkubasi lebih lama dan orang yang terinfeksi harus rutin minum obat hingga enam bulan lamanya.

Tak mengherankan jika Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengeluarkan maklumat agar negara sedunia tidak abai dalam pencegahan Tb, di tengah perang melawan pandemi virus korona.

Pasalnya, putus obat akan membuat penderita Tb mengalami kebal obat atau (Tb resistan obat/TbRO) sehingga membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama, dari yang seharusnya enam bulan, menjadi dua tahun. Yang membuat cemas, pengidap TbRO bisa menularkan kuman yang kebal obat itu.

Hal itu diamini oleh Ketua Perhimpunan Organisasi Pasien Tuberkulosis, Budi Hermawan. Menurutnya, banyak pasien Tb yang takut untuk berobat ke RS karena mereka merupakan kelompok yang rentan terinfeksi covid-19.Pasalnya, sebagian besar RS telah menjadi rujukan covid-19.

"Pemerintah telah memberi mandat kepada 132 rumah sakit di berbagai provinsi untuk menghadapi pandemi ini, termasuk 100 di antaranya ialah rumah sakit rujukan TbRO," kata Budi.

Dalam rapat dengar pendapat secara virtual bersama Komisi IX DPR RI, kemarin, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto, meminta agar faskes rujukan Tb tetap menjalankan fungsinya dan memberikan layanan terpisah dengan pasien covid-19.

Berdasarkan data Balitbang Kemenkes, hingga 2018 terdapat 845 ribu kasus Tb dan Indonesia berada di peringkat ketiga negara penderita Tb terbanyak di dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 23 ribu (2,7%) penderita Tb mengalami resistan obat. (Ata/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya