Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PEMBERLAKUAN Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta untuk mencegah penyebaran virus korona tak mengubah cara penanganan pasien positif korona di Wisma Atlet Kemayoran.
Perawatan pasien positif virus korona di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran masih sesuai prsedur dan tidak seperti perawatan kesehatan pada umumnya.
"Perawatan pasien positif korona menggunakan masih menggunakan teknologi video call. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir kontak fisik antara pasien dengan dokter atau perawat," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo kepada Media Indonesia, Selasa (7/4).
Tetapi, hal tersebut hanya berlaku bagi pasien yang memiliki keluhan ringan hingga sedang saja.
Doni juga menjelaskan bahwa para pasien tetap menjalankan sesuai prosedur, seperti mendapatkan selembaran tata cara dirawat di Wisma Atlet.
"Mereka juga mandi sendiri, makan sendiri, kemudian bisa video call, bisa ditengok perawat," tuturnya.
Doni menambahkan, dengan cara tersebut bisa membuat semakin banyak lagi pasien yang bisa ditangani oleh para dokter.
Setiap kamar pasien di wisma atlet juga sudab terpasang kamera. (OL-8).
Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tengah mempersiapkan sejumlah lokasi alternatif untuk isolasi mandiri selain RS Darurat Wisma Atlet.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah mendapat kepastian perihal adanya satu tower di Wisma Atlet yang akan dijadikan sebagai fasilitas isolasi mandiri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pasien positif covid-19 yang menolak isolasi terpusat akan dijemput petugas kesehatan bersama aparat penegak hukum.
Wisma Atlet merupakan asrama yang semula dipakai bagi para peserta Asian Games 2018.
Besok Tower 4 dan 5 akan dibuka seiring dengan permintaan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang akan menjadikan dua flat tempat isolasi mandiri pasien covid-19.
Banyak warga yang masih abai dengan tindakan pencegahan selama menjalani karantina mandiri meski sudah diingatkan dan diimbau petugas dari faskes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved