Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PARA petugas medis di Kalimantan Selatan terpaksa menggunakan jas hujan saat menangani pasien yang terpapar virus Covid-19.
Jas hujan terpaksa dipakai akibat minimnya stok alat pelindung diri (APD).
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, mengakui kondisi masih kurangnya
APD bagi petugas medis di Kalsel. Tidak hanya itu perlengkapan kesehatan seperti rapid test, masker hingga hand sanitizer juga masih jauh dari jumlah idel. T
Melihat kondisi ini, Sahbirin meminta pemerintah kabupaten/kota dapat membuat inovasi dan kreasi terutama dalam penyediaan APD.
"Kita perlu mengerahkan semua sumber daya, berinovasi termasuk penyediaan anggaran khusus untuk penanganan korona. Semua pihak harus bersatu pemerintah, swasta (dunia usaha) dan masyarakat. Pemda juga harus menyediakan fasilitas kesehatan dan bantuan sosial berupa sembako bagi masyarakat terdampak," tutur Sahbirin saat kegiatan pembagian masker kepada masyarakat, Minggu (5/4).
Kekurangan APD ini juga dikemukakan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Menurutnya masih ada sebagian petugas kesehatan yang terpaksa menggunakan alat pelindung diri seadanya seperti jas hujan karena ketiadaan APD sesuai standar medis.
Pemkot Banjarmasin sebenarnya telah melakukan pemesanan APD dari Pulau Jawa namun hingga kini belum tiba.
Hingga Minggu (5/4), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kalsel tercatat sebanyak 1.301 orang dan 11 orang lainnya dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) dan delapan orang positif terjangkit virus korona.
Terkait anggaran penanganan virus korona ini Pemkot Banjarmasin telah menganggarkan dana sebesar Rp38 miliar. Sementara Pemprov Kalsel menganggarkan dana khusus sebesar Rp56 miliar.
Sebelumnya pemerintah telah menyalurkan bantuan APD untuk Kalsel melalui Gugus Tugas Nasional sebanyak 40 box atau 2.000 pcs APD.
Ini merupakan bantuan kedua setelah bantuan APD dari Kementerian Kesehatan juga tiba di Kalsel sebanyak 30 box atau sekitar 1.500 APD.
APD ini langsung distribusikan ke rumah sakit untuk digunakan petugas medis dalam menangani virus korona. (OL-8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved