Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KETUA Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara cairan antiseptik dan disinfektan. Untuk itu, penggunaan yang salah atau berlebihan dalam mencegah penularan virus korona baru (covid-19) bisa membahayakan diri.
Ia menjelaskan antiseptik merupakan senyawa kimia yang berfungsi menghambat atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme di tubuh manusia. Sementara itu, disinfektan merupakan bahan kimia untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran kuman di benda mati, seperti lantai, meja, toilet, dan gagang pintu.
“Penggunaan antiseptik berlebihan bisa menimbulkan iritasi kulit. Begitu juga dengan disinfektan, yang bisa menimbulkan iritasi kulit, mata, hingga pernapasan,” ujarnya saat telekonfrensi di Graha BNPB, Jakarta, kemarin.
Jika produk disinfektan tidak tersedia di pasaran, peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Chandra Risdian, mengatakan bahwa banyak produk rumah tangga umum mengandung konsentrasi bahan aktif yang bisa menggantikan fungsinya disinfeksi dengan takaran yang tepat (lihat grafis).
“Selain penggunaan agen pembersih, perawatan lain yang efektif terhadap virus corona adalah dengan metode pemberian uap dan perlakuan panas,” kata Candra dalam rilisnya.
Sebelum digunakan, pesannya, penting untuk memeriksa label dan gunakan sesuai dengan instruksi. Waspadai potensi bahaya dari setiap produk. Hindari kontak dengan mata dan kulit saat menangani produk pembersih dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Menurut spesialis paru dari RSUP Persahabatan Erlina Burhan dan Sosiolog UI Imam Prasodjo, memutus rantai penularan covid-19 dinilai sebagai langkah yang paling tepat dilakukan. “Kalau kita gagal melakukan upaya pencegahan, kita akan dilanda oleh tsunami pasien,” kata Imam. (Ata/Aiw/Fer/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved