Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Dinkes Babel Minta Masyarakat Jangan Abaikan DBD

Rendy Ferdiansyah
12/3/2020 21:27
Dinkes Babel Minta Masyarakat Jangan Abaikan DBD
Ilustrasi: Petugas melakukan "fogging" atau pengasapan di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Dinas Kesehatan (dinkes) Provinsi Bangka Belitung (Babel) meminta masyarakat tidak mengabaikan DBD, hanya karena ketakutan dengan virus Korona (Covid-19). Permintaan itu disampaikan Kepala Dinas kesehatan (dinkes) Provinsi Bangka Belitung, Mulyono Susanto, Kamis (12/3).

Ia mengatakan saat ini, seluruh dunia disibukan dengan kewaspadaan terhadap virus korona (covid-19), karena sudah banyak korban tewas
akibat virus tersebut. 

Namun di tengah kewaspadaan itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak lengah terhadap penyakit DBD, sebab di musim hujan seperti sekarang ini, DBD mulai merebak. "Waspada covid-19 ini harus dilakukan, tetapi kita tidak boleh mengabaikan DBD, sebab penyakit akibat gigitan nyamuk ini harus diwaspadai," ujarnya.

Ia menjelaskan masyarakat sering menganggap sepele hal ini dengan seringkali ketika sudah terdapat kasus baru melakukan gotong royong.
"Kalau masyarakat melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk- red) salah satunya gerakan 4 M plus (Menutup, Menguras, Mengubur, memantau) jauh sebelum terjadi musim hujan jentik itu tidak akan ada lagi," ungkap dia. 

Lebih dari itu, dijelaskannya, jika jentik nyamuk Aedes aegypti berada di dalam genangan air jernih dan selama 12 hari baru akan menjadi nyamuk yang positif memiliki virus tersebut. "Nyamuk dewasa ini mulai menggigit kita dari jam 7.30 WIB sampai jam 16.00 WIB dengan jangkauan 100 meter, air jernih yang dibiarkan selama sekitar seminggu akan menjadi tempat bertelur nyamuk ini," jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya memiliki program Jumat memberantas jentik nyamuk bersama masyarakat. "Kepada masyarakat saya sampaikan mereka harus membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS-red)" saranya.

Ia menyebutkan satu-satunya cara terbaik mencegah DBD adalah PHBS, karena memberikan obat abate/abatisasi dan fogging bukan cara terbaik. "Bahaya sekali DBD kalau lambat kita periksakan ke laboratorium lambat membawa ke medis maka sangat fatal sekali," tandasnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya