Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SEBUAH studi di Universitas Yale, Amerika Serikat, melalui teknik baru menganalisis kimia kulit telur dinosaurus. Hasilnya, binatang raksasa itu berdarah panas.
"Dinosaurus berada di titik evolusi di antara burung, yang berdarah panas, dan reptil, yang berdarah dingin. Hasil studi kami menunjukkan semua kelompok utama dinosaurus memiliki suhu tubuh lebih hangat daripada lingkungan mereka," kata Robin Dawson, peneliti di Yale.
Mereka menguji fosil kulit telur yang mewakili tiga kelompok dinosaurus utama, termasuk yang lebih dekat hubungannya dengan burung, dan lebih jauh terkait dengan burung.
Proses pengujian disebut isotope paleothermometry berumpun. (Yale.edu/Hym/X-10)
Ilmuwan mengidentifikasi Pulaosaurus qinglong merupakan dinosaurus bertubuh kecil asal Tiongkok yang hidup 160 juta tahun lalu.
Sejak fosilnya ditemukan, Diplodocus—dinosaurus berleher panjang dari zaman Jurassic—telah membangkitkan rasa ingin tahu ilmuwan sekaligus memikat publik.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa dinosaurus mungkin tidak mengalami penurunan populasi sebelum asteroid datang untuk menghancurkan mereka 66 juta tahun yang lalu.
Para ilmuwan menemukan spesies dinosaurus baru bernama Khankhuuluu mongoliensis, dijuluki “pangeran naga”.
Ilmuwan menemukan isi perut fosil sauropoda Diamantinasaurus matildae, mengungkap pola makan herbivora dan sistem pencernaan berbasis fermentasi yang mirip gajah modern.
Hadrosaurus, yang dikenal sebagai dinosaurus berparuh bebek, bukan hanya sekadar pemakan tumbuhan, tetapi juga hewan sosial yang berinteraksi dalam kelompok-kelompok berdasarkan usia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved