Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Hadapi Ancaman Wabah, RI Harus Miliki Lab Berstandar BSL-4

Atalya Puspa
08/2/2020 17:06
Hadapi Ancaman Wabah, RI Harus Miliki Lab Berstandar BSL-4
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Lab Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Kamis(ANTARA/Umarul Faruq)

KEJADIAN penyebaran virus seperti novel korona yang saat ini terjadi amat mungkin terulang kembali. Untuk itu, pemerintah sudah semestinya mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi di kemudian hari.

Ketua Dewan Pengurus Indonesian Health Economics Association, Hasbullah Thabrany menilai, dengan adanya ancaman wabah virus dari luar, Indonesia harus mempersiapkan diri dengan membuat laboratorium rujukan nasional dengan tingkat biosafety level 4 (BSL-4).

"Harus ada lab rujukan Nasional dengan tingkat BSL 4, yang tertinggi dan di beberapa daerah diperkuat ahlinya dan alatnya. Kejadian macam ini (penyebaran korona virus) bisa berulang," kata Hasbullah kepada Media Indonesia, Sabtu (8/2).

Baca juga: Tenggiling Diduga Jadi Inang Virus

Hasbullah menyatakan, lab serstandar BSL-4 dan penguatan lab di berbagai daerah diperlukan agar pemerintah memiliki kapasitas untuk mendeteksi berbagai penyakit dengan akurat dan dalam waktu singkat.

Saat ini sendiri, lab rujukan nasional Indonesia berada di bawah naungan badan penelitian dan pengembangan Kementerian Kesehatan. Lab tersebut juga belum mencapai tingkat BSL-4.

Meski begitu, Hasbullah mengapresiasi upaya pemerintah dalam menghalau masuknya virus novel korona ke Indonesia.

"Penanganan di Natuna menurut yang Saya pantau baik sekali dan manusiawi. Koordinasi lintas sektor juga sudah berjalan," ucapnya.

Untuk diketahui, saat ini sendiri telah ada sebanyak 34.905 kasus terkonfirmasi virus novel korona. Kasus tersebut tersebar di 28 negara dengan jumlah kematian sebanyak 724 jiwa dan total pasien sembuh sebanyak 2.142 jiwa. (A-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya