Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Korban Virus Korona di Tiongkok Bertambah Jadi 56 Orang

Antara
26/1/2020 14:29
Korban Virus Korona di Tiongkok  Bertambah Jadi 56 Orang
Para penumpang kereta cepat baru tiba di Stasiun Tianjin, Kamis (22/1) mengenakan masker untuk menghindari wabah virus korona.(Antara)

DATA terkini menyebutkan 56 orang di Tiongkok meninggal karena virus korona. Sementara di seluruh dunia lebih dari 2 ribu orang  tertular virus tersebut, menurut data-data yang dikeluarkan pada Minggu (26/1).
 
Pada Minggu, Tiongkok memastikan hingga 25 Januari ada 1.975 kasus pasien yang tertular virus korona baru. Sementara jumlah korban meninggal telah mencapai 56 orang, demikian dilaporkan stasiun penyiaran negara CCTV.
 
Sementara itu pada Sabtu (25/1), Hong Kong menyatakan darurat virus korona. Membatalkan berbagai perayaan serta melarang perjalanan ke Tiongkok daratan.
 
Di Hong Kong, ada lima kasus orang mengidap virus tersebut. Pemimpin kota, Carrie Lam, mengatakan penerbangan dan perjalanan kereta cepat antara Hong Kong dan Wuhan akan dihentikan. Sekolah-sekolah di Hong Kong, yang saat ini sedang diliburkan dalam rangka Tahun Baru Imlek, akan tetap ditutup sampai 17 Februari.
 
Presiden Xi Jinping mengatakan dalam sidang politbiro, Sabtu (25/1), bahwa China sedang menghadapi 'situasi berbahaya'. Sementara badan-badan kesehatan di seluruh dunia bergelut mencegah wabah itu.
 
Virus itu diyakini muncul akhir tahun lalu di sebuah pasar ikan di pusat Kota Wuhan, China, dan berasal dari hewan-hewan yang dijual secara ilegal.
 
Virus sudah menyebar ke kota-kota di China seperti Beijing dan Shanghai, juga ke negara-negara lain termasuk Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Australia, Prancis dan Kanada.
 
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pekan ini tidak menyebutkan wabah itu sebagai darurat kesehatan global, namun beberapa pakar kesehatan mempertanyakan apakah China bisa terus menahan penyebaran virus menular itu. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik