Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMAMPUAN jurnalis dalam mengumpulkan dan mengolah data juga menjadi penentu dalam menghasilkan karya jurnalistik yang akurat dan kredibel. Jurnalis Metro TV, Zilvia Iskandar, bertemu dengan Jennifer LaFleur, Data Journalist in Residence di School of Communication, American University.
Jennifer berbicara soal jurnalisme data. Ia menekankan bahwa data adalah fondasi dari cerita.
"Data yang kuat akan menghasilkan cerita yang kuat. Tugas jurnalis adalah mengumpulkan data yang dinilai penting, menyusunnya dengan rapi, dan menampilkan data tersebut dengan cara yang atraktif," ujarnya.
Masalahnya, data sering kali tersebar di banyak tempat dan berantakan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan data di internet. Salah satunya adalah web scraping.
Baca juga: Jangan Ragu Minta Warganet Mengecek
Web scraping merupakan proses ekstraksi data dari berbagai situs dan menyimpannya ke satu file atau database. Web scraping bisa membantu mengumpulkan data yang banyak dengan lebih cepat karena tidak perlu copy paste satu per satu.
Data yang banyak itu kemudian diubah menjadi data yang lebih terstruktur, sehingga memudahkan proses analisa data. Selain teknik web scraping, Jennifer juga merekomendasikan beberapa aplikasi untuk mengolah data, seperti Tabula, OpenRefine, dan Document Cloud.
Hal-hal penting yang perlu dilakukan dalam proses mengolah data menjadi karya jurnalistik adalah mengonfirmasi kebenaran data ke sumber data, memeriksa data ke para ahli, dan mengecek ke lapangan.
Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, Jennifer menekankan bahwa data tidak selalu disajikan dalam bentuk kolom dan garis. Agar lebih menarik untuk dibaca, ditonton, atau didengar, data bisa disajikan dalam bentuk grafik seperti gambar, peta, statistik, maupun suara (Bersambung....) (Ade Alawi/OL-1)
Aksi damai dilakukan para jurnalis dari berbagai organisasi profesi di depan Balai Kota dan Gedung DPRD
Tiga jurnalis yang biasa bertugas meliput tim nasional Italia dites positif COVID-19 pada Jumat (9/7), dua hari sebelum Gli Azzurri melakoni final Euro 2020 melawan Inggris.
Klub geram karena mereka membuat berita terkait kondisi ruang ganti yang tidak lagi harmonis. Manajemen merasa kesal karena berita tersebut disiarkan tanpa memberikan kesempatan menanggapi.
JURNALIS Media Indonesia, Akmal Fauzi, meraih penghargaan Lomba Karya Tulis Jurnalistik BRI Liga 1 2023/2024.
Jumlah kekerasan terhadap jurnalis atau media bergerak fluktuatif. Angka tertinggi berada di 2016 dengan jumlah kasus 81, sedangkan angka terendah ada pada 2019 dengan jumlah kasus 26.
Sejak kali pertama dirilis pada 2016, IKP Indonesia terus bergerak naik. Hal tersebut menandakan bahwa kemerdekaan pers di Tanah Air kian membaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved