Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
MEMPERINGATI Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melakukan dialog bersama para peneliti terkait inovasi riset bidang kesehatan, di kantor Balitbangkes, Jakarta, pada Kamis (26/12).
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas dan mendukung program pembangunan kesehatan yang merata di Indonesia. Menkes menyampaikan bahwa Badan Litbangkes ini akan terus melakukan pengembangan dan inovasi.
“Balitbangkes sudah cukup memiliki alat dan keahlian yang baik, dan mudah-mudahan ini dalam rangka HUT ke-44 terus bisa maju ke depan dengan detect, dengan makin tepat dan benar, sehingga saya dalam membangun kebijakan penanganan wabah dan sebagainya bisa tepat,” kata Menkes Terawan dalam keterangan resmi, Jumat (27/12).
Data dan informasi menjadi hal yang utama dalam mengambil keputusan serta membuat kebijakan yang tepat. Badan Litbangkes memiliki informasi dan inovasi riset kesehatan yang ada di seluruh Indonesia berupa surveilans kesehatan, riset upaya kesehatan masyarakat, dan intervensi sesuai dengan kebudayaan.
Terawan berharap agar Balitbangkes mempunyai prospek yang besar dalam menjaga kesehatan bangsa melalui Riset Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular dan Budaya dan Kondisi Sosial terkait Penyakit, dan Pengembangan Pengobatan Tradisional melalui kearifan budaya lokal.
Dalam laporannya, Kepala Badan Litbangkes, Siswanto menyampaikan Riset tidak hanya untuk dipublikasikan tetapi juga digunakan dalam rangka perbaikan serta pengembangan dalam inovasi dan memberikan rekomendasi dalam mengambil kebijakan di lapangan dan juga dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). (Ata/OL-09)
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved