Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEWIRAUSAHAAN saat ini tengah didorong pemerintah untuk mendorong perbaikan perekonomian masyarakat, seperti halnya kisah-kisah yang diceritakan dalam buku inspiratif Impact One, Impact Millions. Buku ini mengisahkan bagaimana sebuah Social Enterprise bernama Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) yang memberikan bantuan kepada ibu-ibu pra sejahtera yang diharapkan bisa membantu anak-anak pra sejahtera agar tidak putus sekolah.
Buku ini diluncurkan pada tanggal 16 Desember 2019 di Jakarta. Selain di moderatori oleh jurnalis dan host Kick Andy, Andy F. Noya, hadir pula Chairman YCAB Arsjad Rasjid. Tak ketinggalan para penerima manfaat dari YCAB yaitu Dwi Ari (lulusan Rumah Belajar YCAB tahun 2014) dan Ibu Sugini (klien YCAB Ventures).
Selain itu, YCAB juga mempunyai program baru berupa pemberian beasiswa perguruan tinggi kepada anak dari klien YCAB Ventures yang memiliki prestasi akademik. Perwakilannya yaitu Anika Sari dan Racka Presley turut hadir dalam acara tersebut.
Dwi Ari yang saat ini bekerja di divisi Continuity, Risk & Integrity di PT. Gojek Indonesia ini mulai belajar mandiri sejak SMP dengan berjualan nasi goreng. Dirinya langsung bekerja setelah lulus dari Rumah Belajar YCAB Duri Kepa.
Sementara ibu Sugini yang berjualan pecel dengan lauk pelengkapnya berasal dari Klaten dan tinggal di Jakarta sejak tahun 1991. Dirinya sangat merasakan manfaat literasi keuangan yang diajarkan oleh YCAB, sehingga bisa membiayai transport kuliah anaknya dan membayar uang kontrakan rumah.
“Selain melalui pendekatan ekonomi keluarga, konsep ini memutus rantai kemiskinan melalui perbaikan pendidikan pada anak-anak keluarga prasejahtera itu. Kalau ada satu juta orang Veronica yang lain, melakukan hal yang sama, maka perubahan sosial bisa dilakukan lebih cepat dan kita lebih siap memasuki fase menuju negara maju,” ujar Menteri Koperasi & Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, yang diungkapkan dalam buku Impact One, Impact Millions.
Andy F. Noya juga mengapresiasi pengelolaan YCAB yang dikelola secara profesional sehingga bisa terus membantu bagi mereka yang membutuhkan. Selama 20 tahun YCAB menjadi bukti bahwa yayasan sosial ini bisa hidup dan mandiri.
Total aset YCAB Social Enterprise pada tahun 2018 adalah sebesar 152,25 miliar rupiah. Strategi shared services dengan unit-unit bisnisnya telah memampukan YCAB mengalokasikan 100% donasi publik untuk langsung mendukung program-programnya dan memberikan dampak bagi para penerima manfaat. Secara sederhana, keseluruhan strategi YCAB diciptakan agar dapat secara berkelanjutan memandirikan para penerima manfaat.
“Kalau dilihat selama ini tren historical dari YCAB dari awal sampai 20 tahun, bagaimana YCAB beradaptasi terhadap kondisi yang ada, dari gaya hidup sehat lalu ke pendidikan, kemudian pemberdayaan ekonomi. Lalu menyatukan ini semua menjadi YCAB Social Enterprise. Itu menjadi inspirasi saya sendiri,” ungkap Arsjad Rasjid.
Kisah transformasi kehidupan para penerima manfaat yang menjadi lebih berdaya merupakan ‘bahan bakar’ yang terus memompa semangat YCAB dalam membuat perubahan. Mereka yang tidak cuma menerima bantuan, tapi gigih berupaya mengubah jalan hidupnya menuju kesejahteraan yang diimpikan.
“Kami hanya dapat menolong mereka yang mau menolong dirinya. Mereka harus turut berusaha karena kemiskinan itu mahal. Mahal bagi mereka, juga mahal bagi negara. Oleh karena itu, kita semua harus berjuang bersama,” ungkap CEO dan Founder YCAB Foundation Veronica Colondam. (OL-11)
Buku yang ditulis Kelly Tandiono tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat pertama kali menyelam pada 2011.
Buku, disebut Dedi, merupakan medium yang efektif untuk memperkenalkan kecintaan terhadap alam Indonesia kepada anak-anak, sekaligus menumbuhkan empati terhadap lingkungan.
STAF Sumber Daya Manusia Polri (SSDM Polri) meluncurkan buku berjudul Policing in Indonesia.
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved