Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PERGERAKAN Indonesia, sebagai tuan rumah Konferensi Pemuda Internasional yang diikuti dari 20 peserta lintas negara dilangsungkan di Medan sejak 28 Nov -1 Des 2019.
Acara ditutup dengan kunjungan Pantai Mangrove yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai.
Abi Rekso, Sekjen Pergerakan Indonesia mengutarakan alasanya menutup acara konferensi di hutan bakau. Menurutnya, bakau adalah tanaman yang begitu penting dalam gerakan konservasi laut.
"Hutan bakau, bukan saja melahirkan siklus ekosistem baru. Tetapi juga membantu masyarakat nelayan dalam mencegah abrasi dan erosi. Jika tidak, masyarakat pesisir bisa tergusur karena naiknya permukaan laut akibat perubahan iklim," papar Abi Rekso.
Sutrisno selaku Ketua Serikat Nelayan Sumatera Utara dan tuan rumah penutupan Konferensi Pemuda Internasional, sangat mengapresiasi kedatangan delegasi internasional yang datang dari berbagai negara Asia Pasifik dan Eropa.
"Tanaman bakau ini adalah benteng kehidupan kami kaum nelayan. Bakau juga mendatangkan banyak hasil laut yang bisa kita jual di pasar ikan. Selain untuk mencegah abrasi," papar Sutrisno.
Selama lebih dari dua puluh tahun dirinya menilai banyak manfaat bakau. Selain itu Sutrisno juga mengelola koperasi nelayan yang mendorong bentuk partisipasi masyarakat nelayan pesisir pantai timur.
"Ditengah perubahan iklim, mencari ikan dilaut juga tidak mudah. Karena rute migrasi sudah banyak berubah. Serta tidak semua nelayan memiliki kemampuan untuk membeli teknologi canggih. Kita perlu kreativ dengan mengelola aspek wisata untuk menambah pemasukan," tutup Sutrisno. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved