Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

SDM Indonesia Harus Mampu Hadapi Revolusi Industri 4.0

Mediaindonesia.com
14/11/2019 13:19
SDM Indonesia Harus Mampu Hadapi Revolusi Industri 4.0
Sekjen PP KAGAMA, AAGN Ari Dwipayana.(Istimewa)

KELUARGA Alumni Gajah Mada (KAGAMA) menggelar Seminar Nasional Pra Munas putaran kelima. Seminar kali ini mengusung tema Kesiapan SDM Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0: Roadmap Pembangunan SDM Indonesia.

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur Bali, hari ini. KAGAMA ingin menghimpun gagasan tentang bagaimana peta jalan pembangunan SDM Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman yang ditandai oleh kemajuan teknologi informasi.

Baca juga:Jurnalis Media Group Ikut Pelatihan Cek Fakta

"Salah satu tantangan yang dihadapi bangsa ini adalah bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu menggerakkan dan memanfaatkan teknologi revolusi industri 4.0 dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, daya saing, dan kesejahteraan sosial," ujar Sekjen PP KAGAMA, AAGN Ari Dwipayana, dalam keterangan persnya.

Data World Economic Forum dan peringkat Indonesia di Global Innovation Indeks (GII) 2019 menunjukkan bahwa posisi Indonesia tertinggal jauh. Menurut Ari, diperlukan usaha-usaha luar biasa untuk memacu tingkat inovasi nasional, baik pada input maupun output.

"Penting dan mendesak untuk menaruh perhatian pada sektor pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan kewirausahaan, selain pembenahan-pembenahan struktural pada ekosistem politik, riset dan reproduksi pengetahuan, ekonomi, penegakan hukum, dan keuangan," jelas dia.

Beberapa faktor penentu revolusi industri 4.0, khususnya pada pengembangan SDM ini menghadapi tantangan pelik. Sektor pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan yang menjadi penggerak kemajuan bangsa di bidang industri, jasa, dan perdagangan, menghadapi tantangan yang tidak sederhana.

"Padahal keempat sektor tersebut akan menentukan dinamika sektor-sektor tradisonal seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan kerajinan. Tantangan yang dihadapi adalah nyata dan tidak ringan," tegas Ari.

Demi mempertajam pembahasan isu tersebut dan solusi lebih lanjut, KAGAMA menyelenggarakan seminar nasional. Seminar ini digelar dalam rangka menyambut Munas XIII KAGAMA pada 14-15 November 2019 di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur Bali. (*/A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya