Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
SENIMAN RM Gregorius Djaduk Ferianto mengembuskan napas terakhirnya di kediamannya, di Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (13/11), pukul 02.30. Tampak banyak seniman hadir mengantarkan kepergian Djaduk ke peristirahatan terakhirnya.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun hadir dan memberikan pidato ucapan selamat jalan sebelum jenazah Djaduk diantarkan menuju permakaman. Banyak yang merasa kehilangan atas kepulangan Djaduk. "Saya belajar makna toleransi dari cara Mas Djaduk menjalani kehidupan," ujar Lukman.
Lukman teringat pada kejadian beberapa tahun silam, saat acara seni pertunjukan penggalangan dana untuk almarhum Munir di Batu, Malang. Kala itu, Djaduk sedang bermain musik sebelum waktu zuhur. Di tengah-tengah permainan, terdengar alunan puji-pujian dari masjid alun-alun tempat pergelaran berlangsung.
Meski bukan suara azan, Djaduk menghentikan pertunjukan. Wali Kota Batu waktu itu memintanya untuk terus melanjutkan pertunjukan. "Tapi Mas Djaduk tidak mau dan mengatakan, atiku ora tekan," ingat Lukman.
Peristiwa bagi Lukman ialah pelajaran toleransi yang luar biasa dari seorang Djaduk. "Semoga kita mampu menjalankan apa yang selama ini beliau lakukan, yakni bagaimana kedamaian mewujud di tengah masyarakat kita yang beragam."
Sore itu, jenazah Djaduk dimakamkan di permakaman keluarga, Sembungan, Bantul, DI Yogyakarta. Djaduk meninggalkan istri, Bernadette Ratna Ika Sari, dan lima anak. Selamat beristirahat Djaduk. (FU/AT/*/H-1)
Pilihan tajuk lomba ‘Surakarta Berbudaya’ sebagai semangat menjaga kearifan lokal.
PAGELARAN Sabang Merauke kembali hadir tahun ini. Kali ini, dengan skala yang lebih megah dengan tema Indonesian Broadway
SENIMAN visual Muklay, yang dikenal lewat karya pop penuh warna cerah dan keceriaan, menampilkan pergeseran dalam karyanya. Kini, dia menghadirkan karakter-karakter baru
TIGA seniman Indonesia berkolaborasi. Mereka ialah Mohammad Taufiq (Emte), Erin Dwi, dan Evieriel. Kolaborasi ketiga ilustrator itu berupaya menyampaikan pesan persatuan dan harapan.
DUA seniman Tanah Air, Agus Wicak dan Zakimuh menggelar pameran tunggal bertajuk Bio Diversity dan Parodi. Pameran ini menyatukan dua kekuatan visual yang saling mengkritisi zaman.
Pentas malam itu melibatkan banyak seniman, mulai dari Ayodya Sanggar Seni, W.O. Tresna Budaya, Wayang Bocah Kusuma Indria, serts lebih dari 10 sanggar seni yang lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved