Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMAHAMAN tentang ilmu pengetahuan (iptek) dan hasil riset perlu semakin digaungkan untuk menciptakan ekosistem dan budaya iptek yang kondusif. Hal ini guna membentuk sosok-sosok SDM unggul, sesuai dengan visi pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024.
Salah satu upaya yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk membumikan iptek dan hasil riset pada masyarakat yakiinn dengan menggelar Indonesia Science Expo (ISE) 2019.
ISE akan menjadi platform yang mempertemukan publik dengan berbagai latar belakang mulai dari akademisi, unsur pemerintah, industri, pelajar, juga masyarakat umum.
"Acara ini memang kita harapkan menjadi acara milik masyarakat untuk mereka bisa menikmati sains nenikmati riset secara langsung," kata Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam acara Indonesia Science Expo (ISE) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (23/10).
Handoko mengungkapkan, dalam lima kali penyelenggaraannya, ISE konsisten menjadi ajang untuk memperkenalkan hasil -hasil terkini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, serta menjadi wadah bagi penyedia dan pemakai hasil riset di berbagai sektor.
Selain itu, ISE tahun ini menargetkan total 60 ribu-80 ribu pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sampai dewasa yang merupakan peneliti profesional.
"Oleh sebab itu acaranya beragam, ada konferensi yang serius, ada sains show, talk shownya juga beragam," imbuhnya.
Mengusung tagline Today and Beyond, penyelenggaraan ISE 2019 mengangkat tema besar keanekaragaman hayati Indonesia untuk kehidupan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
"Keranekaragaman hayati kan salah satu kompetensi lokal yang memang kita miliki sehingga kita bisa berkompetisi dengan peneliti-peneliti luar secara global," tuturnya.
Baca juga: ISE 2019 Pamerkan Inovasi Kekinian
Di ISE 2019, keanekaragaman hayati Indonesia akan hadir dalam berbagai sentuhan teknologi dan inovasi. Mereka ditampilkan lewat berbagai aktivitas seperti eksibisi hasil penelitian dari lembaga penelitian, perguruan tinggi dan industri, Science Movie, Science Show dan Talkshow, seminar dan konferensi internasional, dan temu bisnis.
Dalam ISE 2019 juga dihadirkan beragam kegiatan kompetisi ilmiah generasi muda dalam LIPI Youth Science Fair yang mencakup ajang LIPI Young Scientist Award, Lomba Karya Ilmiah Remaja, dan National Young Inventors Award.
ISE 2019 juga bertepatan dengan momentum Indonesia menjadi tuan rumah International Exhibition for Young Inventors. Tahun ini adalah kali ketiga Indonesia menjadi tuan rumah setelah sebelumnya pada 2007 di Yogyakarta dan 2014 di Jakarta.
Pada tahun ini, IEYI diikuti 150 proyek penelitian dari 11 partisipan internasional yakni Indonesia, Jepang, Macau, Malaysia, Philipina, Rusia, Singapura Taiwan, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam.
Sebagai informasi, ISE 2019 diselenggarakan pada Rabu-Sabtu, 23-26 Oktober di ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan. (A-4)
PENGAMAT Jaringan Damai Papua, Adriana Elisabeth, berpendapat kunjungan dan pertemuan Majelis Rakyat Papua (MRP) dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak mewakili seluruh Papua.
Baru-baru ini, pakar ilmu politik Ikrar Nusa Bhakti dalam sebuah dialog di TV mengatakan, politik di negeri ini sudah masuk kategori disgusting, bukan lagi interesting, bukan pula amusing.
PBB memperingatkan bahwa 40% hewan penyerbuk invertebrata (terutama lebah dan kupu-kupu), berisiko mengalami kepunahan global.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, (LIPI) mengungkapkan bahwa teknologi O3 dipercaya sebagai zat desinfektan yang efektif membunuh kuman dan bakteri.
Masalah di Indonesia, perubahan neraca air yang cenderung semakin defisit akibat perubahan iklim dan penggunaan air baku yang makin tinggi
Di antara seluruh negara-negara di dunia ada 17 negara yang dikategorikan dalam negara yang mempunyai megabiodiversity, termasuk Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved