Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DI usianya yang masih belia 14 tahun, Kanaya N Ozora, tergolong luar biasa. Saat anak seusianya mengisi waktu dengan lebih banyak dunia yang bersifat hiburan, Kanaya telah melahirkan sebuah karya novel berbahasa Inggris dengan judul ‘Najima’.
Novel ‘Najima’ yang digara selama delapan bulan sudah bisa dibeli di di toko-toko terkemuka seperti Kinokuniya dan Aksara serta dijual secara daring atau online. Dalam novelnya, Kanaya mengisahkan menceritakan dua dunia yang terpisah di mana Kinasih dan Kareem, tokoh utama, tinggal.
Tumbuh di dalam sebuah masyarakat sekuler, Bumi, Kinasih terkejut ketika menemukan Planet Aardtoprak yang sama sekali berbeda, dan bertemu Kareem.
Hidupnya berubah secara drastis saat Kinasih diminta ke ibu kota Aardtoprak, Istacca. Kinasih dihadapkan pada suatu persoalan elik berupa dengan perang saudara yang berlangsung di sana. Namun pada saat bersamaan, Kinasih harus berusaha menemukan sahabatnya, Kareem.
Kedua tokoh ini kemudian menemukan fakta mengejutkan yang telah lama disimpan rapat-rapat oleh pemerintah demi mengatasnamakan stabilitas. Kisah tersebut dituangkan dalam gaya penulisan kreatif dan kontekstual.
Kanaya mampu mengangkat friksi sosial dan politik identitas yang kian meruncing. Namun ia mampu menerjemahkannya secara berani dan kreatif ke dalam sebuah genre fiksi-sains yang jarang disentuh penulis pemula.
“Interpretasi penulis berusia 14 tahun ini atas antitesis dari keberagaman dalam masyarakat menarik untuk dibaca,” kata Beta Perwata, pendiri Tabeta Creative Space, di Jakarta, Jumat (4/10).
Dengan usianya yang masih remaja dan telah membuahkan karya novel berbahasa Inggris, Philips J. Vermonte, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memberi apresiasi dan pujian kepada Kayana.
Dibalut dengan latar budaya, dan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah, novel karya Kanaya tersebut juga bertutur tentang hubungan keluarga, kesetiakawanan, bahkan romantisme remaja dengan plot yang tertata dan pilihan diksi yang matang untuk penulis seusianya.
Acara peluncuran dan bedah novel ‘Najima’ baru dilakukan Minggu (5/10) itu diharapkan terutama generasi muda menjadikan kreativitas salah satu modalitas demokrasi dan diskursus tersendiri agar suaranya didengar.
Dengan kehadiran Kanaya dengan novel ‘Najima’ akan lahir remaja dengan kualitas sebagaimana penulis remaja asal Swedia, Greta Thunberg. Remaja Swedia berusia 16 tahun itu telah membuahkan karya dua buku berjudul ‘No One Is Too Small to Make a Difference’ dan ‘Scenes from the Heart’. Bahkan Greta yang juga aktivis lingkungan mengejutkan dunia saat berbicara di forum PBB tentang Perubahan iklim. (OL-09)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved