Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 6 meter yang berpeluang terjadi di sejumlah perairan Indonesia dalam beberapa hari mendatang.
Menurut BMKG, gelombang tinggi yang akan terjadi pada 4 hingga 5 September, diakibatkan badai tropis Lingling 985 hPa di Perairan utara Filipina.
Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media BMKG Akhmad Taufan Maulana menjelaskan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan 4 - 25 knot sedangkan di wilayah selatan dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 4 - 25 Knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan selatan Banten, Selat Karimata, Perairan timur Bitung, dan Kep. Sitaro.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ujarnya melalui siaran pers, Rabu (4/9)
Baca juga: Kemarau Panjang, Pemerintah Diimbau Pertimbangkan Impor Beras
Menurut hasil pantauan BMKG, wilayah yang akan dilanda gelombang setinggi 1,25 meter hingga 2,50 meter (sedang), yaitu Selat Malaka Bagian Utara, Perairan Sabang – Banda Aceh, Perairan Timur P. Simeulue Hingga Kep. Mentawai, Perairan Selatan Flores, Selat Ombai, Laut Timor Selatan NTT,Laut Natuna Utara dan Laut Natuna, Perairan Utara Pangkalpinang, Selat Gelasa, Selat Karimata Bagian Utara, Perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kotabaru, Perairan Utara P.Madura Hingga Kep. Kangean, Laut Jawa, Selat Lombok Bagian Utara, Selat Makassar Bagian Selatan,Perairan Manui – Kendari, Perairan Timur Kep. Wakatobi, Perairan Selatan Ambon, Laut Banda, Perairan Selatan Kep. Letti Hingga Tanimbar, Perairan Selatan Kep. Kai Hingga Aru, Laut Arafuru, Laut Seram Bagian Timur, Perairan Timur Bitung, Perairan Kep. Sangihe – Talaud, Laut Maluku Bagian Utara, Perairan Utara Kep. Halmahera, Perairan p. Biak, Samudra Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua.
Sedangkan wilayah yang akan dilanda gelombang setinggi 2,50 meter hingga 4,0 meter (tinggi) ialah perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh, Perairan Barat P. Simeulue Hingga Kep. Mentawai, , Samudra Hindia Barat Aceh Hingga Kep. Nias, Perairan Selatan Sumbawa Hingga Sumba, Perairan Selatan P.Sawu HIngga P. Rote, Selat Sumba Bagian Barat. Selat Sape Bagian Selatan, Laut Sawu, Samudera HIndia Selatan NTT, Selat Karimata Bagian Selatan
BMKG memperkirakan wilayah perairan Indonesia lain yang berpotensi mengalami gelombang yang lebih tinggi dengan kisaran 4 hingga 6 meter. Wilayah perairan tersebut yaitu Perairan Enggano – Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Bagian Selatan, Perairan Selatan Jawa Hingga Lombok, Selat Bali – Lombok – Alas Bagian Selatan, Samudera Hindia Barat Kep. Mentawai Hingga Selatan NTB.
Gelombang tinggi dapat berisiko pada keselamatan pelayaran seperti perahu Nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m, kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), kapal ukuran besar seperti kapal Kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m.
"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta agar waspada," tukasnya. (OL-2)
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan
GEMPA bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (23/7) pukul 21.06 WITA, mengakibatkan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
BMKG mencatat sebanyak 11 gempa susulan terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam.
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi, Kamis (24/7). Gempa bumi itu merupakan gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 24 Juli 2025. Cuaca diperkirakan akan cukup bersahabat.
Bibit Siklon Tropis 99W terpantau di perairan barat Filipina yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang di Laut Cina Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved