Modifikasi Cuaca Jadi Solusi Atasi Kekeringan di Timur Indonesia

Sri Utami
25/8/2019 21:34
Modifikasi Cuaca Jadi Solusi Atasi Kekeringan di Timur Indonesia
Debit air di Bendungan Tilong kini memasuki fase kritis akibat kemarau panjang(MI/Palce Amalo)

MODIFIKASI cuaca menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasai kekeringan sebagai akibat dari kemarau panjang. Kekeringan di Indonesia kin dialami oleh sejumlah wilayah di bagian timur Indonesia.

Perekayasa Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Imam Setiadi mengatakan, kawasan timur Indonesia mengalami kekeringan akibat sulitnya akses air bersih disana.

"Maka menurut saya solusiya melakukan modifikasi cuaca di daerah yang kering tersebut untuk memancing hujan. Selanjutnya daerah kering ini sebaiknya memilki embung," ungkapnya.

Dia menambahkan daerah bagian timur yang mengalami kekeringan dapat menggunakan air laut namun membutuhkan upaya dan biaya yang besar untuk bisa menjadikan air laut menjadi air siap minum dan bukan air bersih.

Baca juga : Kemarau Panjang di Lembata Buat Bisnis Sayuran Banjir Permintaan

"Bisa saja tapi memang butuh usaha yang besar. Selain itu yang juga menyulitkan warganya tinggal berjauhan sehingga agak sulit untuk membuat instalasi agar warga dapat mengaksesnya," tukasnya.

Ia menjelaskan, wilayah timur Indonesia punya karakteristik berbeda dnegan wilayah di bagian barat yang banyak terdapat gunung vulkanik.

"Kalau untuk peresapan air di daerah seperti NTT sulit karena daerah itu kering sekarli dan faktor lainnya, terutama  faktor geografis yang berbukit lalu tanahnya berunsur karang. Disana juga tidak ada gunung vulkanik. Jadi kalau mau mendapatkan air sulit, harus dalam sekali baru dapat air," ujarnya.

Kondisi tersebut menurutnya berbeda dengan Jakarta yang daerahnya dikelilingi oleh gunung vulkanik yang mengandung air, meskipun berada di provinsi lain seperti Jawa Barat sehingga air bisa didapatkan walau pun menghadapi kekeringan. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya